Like a MONSTER
An absurd fiction by, Acu
Cast Kwon Jiyoung [GD’s Bigbang] – Yoon Seomin [OC] – Yoon Sanha [Astro]
Genre Sligh romance – Family – Sibling
Length Ficlet//Teen
Disclaimer I just own the storyline
Summary
Tidak akan ada yang bisa mengajaknya bicara baik-baik.
~
Mata Seomin menatap benda tipis berwarna hijau yang berada di tangannya. Entah sudah berapa menit lamanya ia memandangi kertas itu. Sesekali matanya melirik ke komputer, lalu ke ponselnya. Matanya saat ini benar-benar terpancarkan penuh kejengkelan dan kemarahan.
Bagaimana tidak, jika hari libur Seomin, diharuskan dengan bekerja. Yang seharusnya ia lakukan sekarang adalah tidur. Bisa saja menonton televisi, bermain video game bersama sang adik, atau mungkin pergi kencan bersama kekasih.
“Argh,” Seomin membenturkan kepalanya ke atas meja dengan keras. “Sekretaris Han, awas saja kau,” geramnya pelan dengan geraham yang mengeras
Tok tok tok..
Seomin mengangkat kepalanya dan mendelik ke arah pintu. Ia memandang pintu itu dengan wajah frustasinya yang sudah tercipta sedari tadi.
“APA?” bentaknya.
Sanha yang berada di balik pintu terperanjat kaget. Hampir saja ia menjatuhkan jus kiwi yang sengaja ia buat untuk kakaknya.
“Bo––boleh aku masuk?” Sanha perlahan membuka pintu kamar kakaknya. Matanya berkeliling melihat kamar sang kakak, yang begitu–
Oh, tidak, jangan berkata apa-apa atau pun berpikir apa-apa. Cukup tinggalkan jus ini di meja, jangan pula mendekatinya. Dia sedang tidak baik-baik saja
Sanha meletakkan jus itu di atas meja yang berjarak tiga meter dari Seomin. Ia berdiri beberapa detik di situ tanpa bersuara. Cukup memandangi kakaknya dari belakang saja sudah membuat Sanha takut. Tapi pemuda yang lebih muda enam tahun dari Seomin itu memiliki sifat keingintahuan yang luas.
“Kakak mengerjakan apa?” tanyanya sembari memungut kertas yang bertebaran di lantai kamar Seomin. Kertas yang tak bisa dipahami orang awam.
Seomin membetulkan kacamata yang bertengger di hidungnya dan sekali lagi, memperhatikan kertas hijau itu dan sesaat mengalihkannya ke layar monitor. “Argh, jinjja,” sekali lagi. Sekali lagi Seomin menjatuhkan bola kepalanya ke atas meja, lebih tepatnya, dahinya yang ia daratkan ke meja.
Sanha cepat-cepat meletakkan kertas yang ia pungut sedari tadi ke atas meja dan mengangkat kepala Seomin. “Ya, neo pabo-ya,” bentak Sanha. Ia mengelus-elus dahi Seomin dengan lembut. “Lagi pula, kenapa kakak repot-repot kerja di hari libur?! Aish,” Sanha berlari kecil dengan jarak tiga meter, kemudian kembali lagi pada Seomin, memberi gadis itu jus kiwi yang ia buat.
“Benar. Kenapa aku harus repot-repot kerja? Aish jinjja,” Seomin meneguk jusnya dengan sekali teguk, dan menghentakkan gelasnya dengan keras ke atas meja.
Karena takut akan terjadi yang tidak-tidak, dengan segera Sanha menjauhkan gelas itu dari hadapan Seomin.
Saat itu, indra pendengaran mereka serentak menangkap suara pintu dibuka.
“Jiyoung hyung,” kata Sanha riang.”
Seomin melirik adiknya dengan sinis. “Kau menyuruhnya kemari?”
“Ti–ti–tidak,” ucap Sanha cepat sembari menggerakkan kedua tangannya. Ia berlari membuka pintu kamar Seomin, dan langsung mendapatkan Jiyoung sudah berdiri di depan pintu. Bagaimana pemuda itu bisa masuk? Hanya orang kepercayaan yang bisa keluar masuk dari rumah mereka seenaknya.
Sanha mencegat Jiyoung yang hendak masuk. “Andwaeyo,” ia mendekatkan bola kepalanya ke sisi kiri Jiyoung–lebih tepatnya, telinga pemuda itu. “Kakakku hari sedang seperti monster, akan lebih baik, Kak Jiyoung tidak bertanya apa-apa. Dia sangat terlihat kacau sekali,”
Jiyoung mengembangkan senyumnya dan menepuk bahu Sanha dua kali. “Aku akan mengatasinya,” ucapnya santai dan perlahan masuk ke dalam kamar, mendekati Seomin.
“Tsk,” Sanha mendecak dan memperhatikan mereka dari belakang. “Kau akan menyesal. Hha, ternyata belum mengenal sifat asli kakakku, ya?” meskipun demikian, Sanha tidak punya keinginan untuk keluar dari kamar sang kakak. Ia pun masuk kembali dan tiduran di kasur Seomin.
“Seo, bukankah–”
“Jangan bicara apa-apa. Aku sedang serius,” potong Seomin dengan cepat. Kesepuluh jarinya bergerak lincah di atas keyboard komputernya. Pandangannya tetap fokus pada kertas hijau dan layar komputer. Sesekali, jarinya membetulkan kacamatanya yang tiap menit turun ke bawah. Yah, benar, Seomin memiliki hidung yang sangat pemalu.
“Bukankah–”
“Argh, BUKANKAH SUDAH KUKATAKAN JANGAN BICARA APA-APA?!” teriak Seomin tiba-tiba dan membanting keyboard komputernya. “Aku sedang fokus menghitung jumlah tiket ini.” Seomin meringis dan kembali membuang kertas hijau tadi. Ia menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi dan mengembuskan napas berat.
Apa kubilang. Dasar orang tua. Kenapa sulit sekali menuruti perkataan anak muda?!
Sementara Sanha membatin, Jiyoung bersikeras menanyakan keadaan yang dialami Seomin.
“Seharusnyakan hari ini kau libur,”
“Benar, tapi semua gara-gara ulah sekretaris botak itu aku harus berhadapan dengan nama yang tak ku tahu berapa banyak jumlahnya. Aku juga harus berhadapan dengan angka-angka dan komputer lagi. Dasar botak sialan. Tsk,” Seomin tersenyum sinis. “Kalian lihat saja wahai kaum atas, kalian akan menerima surat pengunduran diriku besok,” ucapnya santai, dan sekali lagi matanya fokus menatap layar monitor.
Sanha dan Jiyoung saling melempar pandang. Sejurus kemudian, mereka mengangkat kedua bahu mereka. Tidak akan ada yang bisa mengajak gadis itu bicara baik-baik jika mood-nya seperti monster. Maka diam adalah cara terbaik.
~fin~
- Sesi curhat hari ini.
- Sesi curhat kekesalan hari ini.
- Sesi curhat kerugian hari ini.
- Sesi curhat kebaperan hari ini.
- Bhay, T.T
ya ampun.. ini berasa sekali curhatnya..
sungguh beruntung s Seomin yg moodnya kayak monster itu ditemani abang Jidi..
semangat Acu… *semangat juga diriku #menghibur diri sendiri 😀
LikeLiked by 1 person
Yah kak, yang nemeninnya juga Naga, beruntung gak beruntunglah wkwkwkwk
semangat buat kita, 😀
LikeLike
syudududududuu syalalalallallalalalala Seominnn duduududududu —
LikeLiked by 1 person
Ne ne ne ne ne ne 😎😎😎😎
LikeLike
kamu oh kamuuuuuuuu —-
LikeLiked by 1 person
Saya oh sayaaaaaa~
Wae???
LikeLike
kamuuu syududududududuuu #menuhin komen
LikeLiked by 1 person
Sayaaa tralalalalala 😪😪😪
LikeLike
wahahahahahahhaaha apalah kita ini huhuhuhu
lilililili lalalalalala
LikeLiked by 1 person
Kita?
Kamu aja
Aku gak,
Bhay
Wkwkwkwk
LikeLike
kamu jugaaaaaaa loooohhh 😛
LikeLiked by 1 person
Kamu ajah 😎
LikeLike
kamuuuuuuu jugaaaaaa 😛
LikeLiked by 1 person
Kamu ajah !!!! 😝😝😝😝
LikeLike
!!!!!!!!!!!!!!!!! kamu juga!
LikeLiked by 1 person
GAK!!!!! KAMU AJAH 😎
LikeLike
dudududududu lalalalalalalalaaaaa
treng treng treng ….
LikeLiked by 1 person
Jengjengjengjeng🎶🎧🎤🎼
LikeLike
kamu pasti lagi ga ada kerjaan kan???
LikeLiked by 1 person
Majjayo,
Aku lagi leha2, ngeyoutube, tiduran, bgtulah, hahahaha
LikeLike
enak sekaleeeeeeee ..
sementara aku kerja rodi di siiniiiihh 😥 huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
LikeLiked by 1 person
Huhuhu, aku sbuknya udahan, hihi
LikeLike
senangnyaaaaa…
tukeran doooooong cuuuuu :’)
LikeLiked by 1 person
Hayuuuuuu :V
LikeLike
kamu kesini ,. aku ke sana, pake telepati yuuuuukkk
LikeLiked by 1 person
Gak mau ah 🎧
LikeLike
eh jadiii ? tadi katanya mau tukerannn 😦
LikeLiked by 1 person
Gak mau lagi, hahaha
LikeLike
GD sama Sanha sabar sekali ngadepin Seomin yang … yaaaa, bisa dibilang kayak monster /dilempar kakcu/
Bhay kak 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
Sabar karna tkut ren, wkwkwk 😂🔫
LikeLike
SEOMIN = MONSTER oke fix!!
Bang jidi mending melipir ke Hana /dilempar ke jurang/
Harusnya Hana+Aerin dateng kesono sekalian ngacak-ngacak rumahnya Seomin. Kita tim hore^^ biar Seomin jadi darting 😂😂😂
LikeLiked by 1 person
SEOMIN = CANTIK, TENGS. BHAY /*
Hana + Aerin = SPESIES DUNIA LAIN.
FIX
XD
LikeLike
💣💣💣💣💣💥💥💥💥💥💥💥
LikeLiked by 1 person
Seomin horrornya melebihi ibu lagi hamil+cewe lagi pms wkwkwk –‘
Jidi sama sanha sabar2 ae kenal cewe kek seomin di kehidupan mereka bhaks wkwkwk :V
*ngilang
LikeLiked by 1 person
Njir, XD
Mereka sabar kok mput, strong sama kelakuan Seomin. XD XD
LikeLike
Reblogged this on AH CHOO and commented:
Sanha – Seomin Welcone to the jungle XD
LikeLike