[FICLET] KIDNAPPING

KIDNAPPING

by, a c u

Starring WINNER’s Mino with OC’s Yoon Seomin || Friendship – Slice of life || PG13 – Ficlet

.

“Nanti kauakan berterimakasih padaku karena sudah menculikmu ke sini, Seo.”

.

.

 

“Kerjaanku banyak, Song. Kenapa kau malah menculikku ke pantai di saat musim dingin seperti ini?! Kauingin membunuhku, ya?” Seomin memeluk tubuhnya sendiri sedari ia keluar dari mobil Song Mino.

Sesaat ia mendapat telepon dari karibnya itu, ia sedang menyelesaikan laporan keuangan akhir tahun. Ia harus menyelesaikannya agar mendapatkan libur lebih cepat. Karena sebuah paksaan Mino, mengharuskannya buru-buru keluar dari ruangannya hanya untuk menemui laki-laki itu.

Setelah sampai lobi, ia pun ditarik paksa dan dibawa ke tempat yang jauh dari kota, bahkan barang-barangnya masih di ruangannya. Beruntung ponsel selalu berada dalam genggamannya. Tapi dompet dan jaket tebalnya masih tertinggal di sana. Ugh, dia ingin membunuh Song Mino detik ini juga.

“Nanti kauakan berterimakasih padaku karena sudah menculikmu ke sini, Seo.”

“Berterimakasih kepalamu, sekarang pun rasanya aku ingin mendorongmu ke lautan sana. Aku akan mati beku di sini.” Seomin terus mengomel. Siapa pun akan terus mengomel kalau diculik seperti itu.

Tsk, kenapa kau masih cerewet, sih,” Mino menanggalkan jaketnya dan memakaikannya ke tubuh Seomin.

“Kau tidak kedinginan?” Seomin sedikit tersentuh dengan kebaikan Mino.

“Tidak, tubuhku terasa panas karena perutku telah terisi satu botol soju.”

Seomin membelalakkan matanya. “YA!” ia pun mendaratkan pukulan ke kepala Mino. “Jadi kau membawaku dalam keadaan mabuk?” Seomin kesal. Bagaimana kalau ada razia, bisa-bisa ia mendapat libur selamanya karena dipecat.

“Tidak usah khawatir begitu, aku tidak mabuk.”

Hha, membawa seorang gadis yang sedang bekerja kau bilang tidak mabuk. Kau mabuk Song Mino! Tepatnya gila!”

“Keberisikanmu malah membuatku mabuk, Seo. Buat pening kepala,”

Seomin pasrah dengan keadaan, toh dia juga sudah tiba di tempat yang tidak ia ketahui itu. Pasrah adalah pilihan yang tepat. Seomin mengembuskan napas dan memalingkan wajah ke sembarangan arah. Oh, bahkan pantai ini tidak memiliki pemandangan apa-apa selain cahaya lampu kapal yang memantul ke laut.

“Kenapa mengajakku? Di mana gadis-gadismu?” Tanya Seomin ketus.

“Aku bukan lagi pemain wanita, Seo.” Mino menjetikan dahi mulus Seomin.

Tsk,” Seomin menutup dahinya. “Lalu kemarin malam siapa?”

“Bukan siapa-siapa.”

“Kalimat ambigu itu lagi. Dasar playboy!”

“Sssttt, kau ini berisik sekali. Kau itu beruntung bisa kuajak ke sini.”

Oh, yeah. Aku bahkan tidak menginginkannya. Apalagi berdua denganmu, cih.”

“Belum, tapi nanti kauakan berterimakasih.”

“Terserah. Aku semakin kedinginan. Dan mulai bosan? Ini sudah hampir tengah malam, omong-omong.”

Alih-alih menjawab, Mino malah meraih tubuh Seomin lebih dekat padanya; merangkulnya. Dan menunjuk ke atas langit malam tepat di tengah-tengah pantai.

Nah, Seomin malah semakin berasumsi kalau sahabatnya itu benar-benar mabuk parah. Sampai telinganya mendengar sebuah dentuman keras, lalu langit malam menjadi terang benderang dengan berbagai warna. Dari merah, hijau, kuning bahkan biru. Ia hanya bisa membulatkan mulutnya.

Wuah,” tanpa sadar Seomin berdecak kagum.

Mino melirik padanya. “Mau berterimakasih?’

“Tidak!” Seomin mengambil ponsel dan mengabadikan langit malam yang indah karena kembang api terus memeriahkan langit malam di atas sana. Sudah tidak memedulikan Mino yang terkekeh di sampingnya. Bahkan difoto oleh Mino menggunakan kamera yang akhir-akhir ini selalu tergantung di lehernya.

“Seo,”

Cekrek!

Mino mengambil gambar dengan cepat saat gadis itu menoleh padanya.

“Padahal kau cantik, tapi kenapa hubungan percintaanmu tidak pernah bagus, hahaha. Nasib kita memang sama, tidak pernah bagus dalam percintaan,” Ia pun semakin banyak mengambil gambar saat Seomin menampakan wajah kesal padanya.

“Berhubung kau mabuk, aku akan mengabaikan ocehan sampahmu! Huh,” Seomin melepas rangkulan Mino, dan sedikit mendekat ke tepi pantai. Kembali menikmati kembang api yang masih berdentuman, menghiasi langit malam.

“Selamat tahun baru, Seo.”

 

 

…kkeeuutt…

Leave a comment