[PICK YOUR LETTER] Because of Love, Radio, and Future

bolrf-poster

BECAUSE OF LOVE, RADIO AND FUTURE

a fanfic by Juliahwang

starring

[BLACKPINK’s] Roseanne Park & [iKon’s] Goo Junhoe

Genre: Romance, Marriage LifeAU! Rating: General Lenght: Ficlet (+800w)

cr pict : instagram

“Aku mengirim pesan ini untuk calon istriku, Roseanne Park.”

.

.

.

Langit malam dengan hiasan bintang memang hal yang paling Rose sukai ketika sedang duduk berdua dengan Junhoe. Menikmati segarnya angin malam sambil menyeruput cokelat hangat adalah kegiatan rutin lain yang mereka lakukan. Rose begitu menikmati waktu senggangnya. Mendengar deruan napas teratur dan wangi maskulin suaminya dengan bersandar manja di dada bidangnya.

“Dua bulan lagi anak kita akan lahir.”

Junhoe menoleh dengan senyum lembutnya. Mencium kening istrinya lalu mengelus perut besarnya. “Aku sudah menyiapkan semua yang di butuhkan Irish nantinya.”

Rose mendengus menatap Junhoe malas. “Kau masih berpikir kalau dia perempuan? Anak kita nantinya adalah laki-laki, Goo Junhoe.” Rose menekankan setiap kalimat sambil mengelus perutnya. Bermonolog sendiri membuat Junhoe hanya bisa tertawa menatapnya.

“USG sudah membuktikan bahwa ia perempuan.”

“Tapi kalau USG salah, Luwi yang akan bersinar keluar dengan wajah tampannya.”

“Luwi terdengar seperti perempuan, kurasa.”

Keduanya tertawa bahagia sambil sesekali memperebutkan jenis kelamin anak mereka nantinya. Junhoe ingin sekali mempunyai anak perempuan sedangkan Rose menginginkan anak laki-laki. Mereka masih mempertahankan keinginan masing-masing sampai Rose sesekali mengalami tendangan tak enak dari si bayi.

“Aku mencintaimu.” Rose berucap sambil bergelayut manja pada Junhoe di sampingnya. Ia tak akan pernah menyangka akan menikahi pria yang dulunya ia benci dan hampir membuatnya bunuh diri karena menyerah menghadapinya. Junhoe yang dulu bukan lah Junhoe suaminya kini. Betapa pria itu mencintainya setulus hati dan membuatnya merasa seperti ratu setiap saat.

“Aku lebih mencintaimu, Roseanne,” balas Junhoe kemudian. Ia mengambil sebuah kotak tak begitu besar yang sedari tadi ia simpan. Memberikannya pada Rose sebagai sebuah hadiah pernikahan yang dahulu ia janjikan.

“Kau ingat hadiah pernikahan yang pernah aku janjikan dulu?” Rose mengangguk mantap sambil menerima bungkusan berwarna merah yang di berikan Junhoe. “Aku tak akan pernah lupa janji itu,” sahutnya kemudian.

“Kalau begitu, bukalah!”

Anggukan mengerti dari Rose sudah cukup untuk Junhoe. Gadis itu membuka perlahan dengan senyum manis yang terpampang di bibirnya. Rose tak akan menyangka benda di dalamnya adalah sebuah harta karun yang berharga. Karena begitu ia buka, radio kecil dengan speaker mini sudah berada di hadapannya.

“Radio? Untuk apa?”

Junhoe menyetel sebuah saluran yang ternyata telah terisi sebuah CD di dalamnya. Memperdengarkan suara seorang wanita yang heboh membicarakan rasa cinta tiap pasangan. Setelahnya, sebuah suara tak asing terdengar jelas di telinganya.

“Aku mengirim pesan ini untuk calon istriku, Roseanne Park.”

Semu merah tergambar jelas di wajah Rose ketika mendengar namanya di sebut dalam radio. Menoleh ke arah sang pemilik suara dengan mata yang berbinar adalah ekspresi yang bisa ia perlihatkan saat ini.

“Baiklah, aku tahu ini berlebihan karena kata ‘Aku mencintaimu’ lewat radio bukanlah hal jantan yang bisa kukatakan, tapi waktu ini sangat pas karena besok kita akan menikah, Rose. Kau harus tahu kalau aku begitu mencintaimu. Di radio ini, aku meminta mereka merekam suaraku dan menyimpannya dalam sebuah CD agar saat kita bersama-sama menunggu kehadiran anak kita, aku ingin kau mendengar pengakuanku.”

Rose tertawa mendengar untaian kalimat yang di ucapkan Junhoe dalam radio. Jantungnya berdegup tak karuan begitu kalimat lain di ucapkan Junhoe setelahnya.

“Kau adalah wanita spesial yang di kirim Tuhan untukku. Gadis manis yang dingin di sekolah rela meluangkan waktunya untuk mengajari pria bodoh sepertiku untuk tugas kelompok. Mana tahu setelah itu aku jadi menyukaimu, Rose. Kau berbeda dari gadis lain yang mendekatiku selama ini. Aku tertawa ketika suatu hari kau menginginkan sebuah pengakuan seorang pria lewat radio. Katamu, itu adalah hal romantis. Kau ingin semua orang tahu jika ia benar-benar mencintai dirimu, ia akan rela berbicara dan membuat sebuah pengakuan. Lihat, aku sedang melakukannya sekarang. Walau aku tahu ini terlambat, semua orang tetap mendengarnya lewat saluran radio ini.”

Air mata penuh haru telah membanjiri wajah merah Rose. Ia masih setia mendengar radio mini dekat telinganya dengan Junhoe yang masih merangkulnya penuh kasih.

“Rose, jadilah istri dan ibu yang baik untuk keluarga kecil kita nantinya. Aku sangat, sangat mencintaimu melebihi besarnya dunia ini. Aku memang tak pandai merangkai kata dalam gombalan, tapi aku pandai menyimpan hatiku untuk dirimu seorang. Di saluran Night Seoul bersama DJ Lisa, aku Goo Junhoe, telah mengakui perasaanku paling dalam untuk kado pernikahanku nantinya kepada Roseanne Park yang mungkin akan mendengarkannya ketika ia tengah mengandung anak kami yang pertama. Terima kasih telah mendengarkan dan sampai jumpa~!”

oOOOo

Suara tangisan bayi terdengar menggelegar memenuhi ruangan serba putih itu. Rose terbaring lemas sambil menimang putri kecilnya yang nampak menggeliat lucu dalam pelukannya. Junhoe tak sadar bahwa ia menangis menyaksikan peristiwa itu. Mencium kening istrinya kemudian mengeluarkan radio kecil penuh kenangan itu dalam kotak di samping ranjang.

“Dia sangat cantik,” ucap Junhoe sambil memainkan jari-jari putrinya yang nampak mungil. “Aku menunggu Irish memanggilku ‘Ayah’ dengan suara indah mirip Ibunya kelak.”

Rose hanya mengangguk kemudian menunjuk radio kecil berisi rekaman suara Junhoe di atas meja. “Aku minta radio itu selalu berada di dekat Irish sampai ia tumbuh besar nanti.”

Junhoe terlihat mengerutkan kening sambil bertanya, “Untuk apa?”

“Agar ia tahu betapa Ayahnya begitu mencintai Ibunya dengan mendengar isi CD dalam radio itu, Goo Junhoe.”

-fin

5 thoughts on “[PICK YOUR LETTER] Because of Love, Radio, and Future

  1. lagi ngetren nih kopel Junhoe-Rose..
    manis sekali baca pengakuan Junhoe di radio, kan sekarang udah jarang orang2 kirim salam via radio.. *anak generasi 90an mah pasti pernah ngerasain masa2 itu, hahahaha…

    nice fic!

    Like

Leave a comment