[Prompt Fiction] WHY?

Why-

[Prompt Fict]

WHY?

Acu  Present

Cast : Jung Yoojin [Eugene YG K+] – Jung Jaewon [YG’s Trainee]

Genre : Thriller – Family – Sad

Rating : PG17

.

.

 “Sepenggal nyawa dapat mewakili rentetan kata-Prompt Triska-

.

.

**

Malam sudah sangat menguasai, ruangan itu pun sudah sepenuhnya gelap. Terdengar sebuah bangku berdenyit pelan, penyangga di setiap sikunya bergerak. Seseorang yang berada di kursi itu mulai bergerak dan mulai meraba penyangga kursi. Butuh waktu beberapa detik untuk pemuda itu mengetahui tangannya diikat. Ia pun mulai menggunakan tenaganya untuk menarik tangannya. Tapi sepertinya sia-sia, tangannya terikat kuat. Pemuda itu mengangkat kepalanya, lalu meringis menahan nyeri di kepala juga lengan kirinya. Ia memperhatikan sekitarnya sejenak. Ia menjadi heran dan takut, saat mengetahui kenyataan bahwa ia terikat di sebuah gudang tua.

Tiba-tiba ia merasakan tenggorokannya sangat kering, peluhnya pun mulai bercucuran dari permukaan dahinya. Pemuda–bernama Jaewon–itu diam sejenak. Kemudian, ia melakukan ancang-ancang sekali lagi, berusaha untuk membebaskan dirinya dari ikatan itu. Ia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bebas, tetapi ternyata ia belum cukup kuat.

Ack,” Jaewon menundukkan kepalanya, saat rasa pening menyerang kepalanya tiba-tiba, hingga suara pintu terbuka mengagetkannya.

Seseorang masuk ke dalam ruangan itu, dan sebuah lampu bohlam yang usang di tengah ruangan itu tiba-tiba menyala, menerangi bagian tengah ruangan itu. Jaewon agak terpekik melihat keadaan di mana ia terikat, terdapat pisau besar berlumuran darah, dan juga tetesan darah yang menyebar di lantai.

Derap langkah kecil memenuhi ruangan itu, ruangan kosong memang memantulkan suara sekecil apapun. Bahkan deru napas Jaewon pun terdengar beberapa meter ke depan. Sosok bayangan mulai terlihat di tepi ruangan. Perlahan-lahan sosok bayangan itu memasuki ruangan, cahaya bohlam yang usang mulai menerangi tubuhnya. Detik itu juga Jaewon membulatkan kedua matanya dengan sempurna. Ia dapat melihat dengan jelas wajah seseorang itu dan iya pun yakin jika matanya masih sangat bagus. Tanpa sadar ia menggerakkan mulutnya.

“Yoojin Noona?” bisiknya ketika melihat gadis itu.

Oh? Kau sudah sadar ternyata. Sudah berapa lama?” Gadis–bernama Yoojin–itu menarik kursi yang ada di hadapan Jaewon dan duduk di hadapannya sambil menyila kedua tangan di depan dada.

Jaewon menelengkan kepalanya pelan-pelan, ia masih dalam perasaan yang sangat terkejut. “Maldo andwae,” serunya pelan.

“Kenapa, adikku tersayang,”

Mendengar kata-kata itu kepala Jaewon kembali berputar. Rasa pening di kepalanya datang lagi. Tetapi kali ini lebih hebat, bayang-bayang buram melintas di kepalanya. Seperti saluran televisi yang tidak terlalu jelas. Saat rasa pening hebat itu meremas otaknya, bayangan di kepalanya menjadi jelas. Seakan teka-teki sudah terpecahkan. Ia dapat mengingat kejadian setelah ia bertengkar dengan Yoojin. Ia juga dapat mengingat dengan jelas saat Yoojin memukul kepalanya dengan tongkat baseball dan menikam lengan kirinya. Ia juga ingat saat menemukan foto-foto aneh di dinding kamar kakak perempuannya itu. Jaewon merasakan rasa sesak saat mengetahui bahwa kakaknya adalah pembunuh atas kematian orangtua dan sahabat-sahabatnya, bahkan kini ia merasa jauh lebih buruk. Adrenalin yang lebih hebat mengalir di darah Jaewon saat tangan Yoojin mencekik lehernya.

Noona,” Jaewon meronta-ronta–berusaha untuk melawan. Sedangkan Yoojin semakin mengencangkan cekikannya membuat pemuda itu semakin kesulitan bernapas. Matanya sudah mulai buram, cekikan Yoojin siap mengantarnya menemui malaikat kematian.

Setetes demi setetes likuid hangat dari mata Yoojin membasahi pipi Jaewon yang–masih bisa–membuat pemuda itu bingung.

Noona, wae––” bisik Jaewon di sela sisa-sisa napasnya.

Yoojin memejamkan matanya kuat sebelum ia melepaskan tangannya dari leher Jaewon. “Wae?” ulang Yoojin dengan bibir bergetar. “Tsk,” ia tersenyum hambar. Ia menatap dalam mata adiknya. “Menurutmu kenapa aku melakukan semua itu?! Sahabat, orangtua. Sahabat dan orangtua tidak sekejam itu, Jaewon-ah.” Yoojin menangkup kedua pipi Jaewon.

“Wajahmu terluka ulah siapa? Ayah, menyalahkanmu hanya karena kau memberi burungnya makan dan tiba-tiba burungnya mati. Lalu, jari tengah dan manismu putus, ulah siapa? Manusia yang kau sebut sahabat. Apa aku salah melakukan itu kepada mereka?  Kau tahu bahwa hanya aku yang menyayangimu dengan tulus. Aku yang selalu menjagamu, berusaha melindungimu. Kau tahu itu, tapi kenapa kau membalasku seperti ini. Kau berniat melaporkanku ke polisi…” Yoojin berkacak pinggang dengan frustasi. “Wae?”

Jaewon mengatur napasnya dan menghirup udara dengan serakah agar masuk ke dalam rongga paru-parunya. “Noona yang ku kenal tidak seperti ini. Yoojin Noona yang ku kenal sangat ramah, lembut, dan menyayangiku. Yoojin Noona tidak akan melakukan semua itu. Yoojin Noona…”

“ITU SEMUA KARENA AKU MENYAYANGIMU!!”

“TAPI TIDAK SEPERTI INI!! KAU BISA BERTANYA KENA..”

“KENAPA?” potong Yoojin dengan cepat. “Cih, KARENA TERLALU BANYAK KATA KENAPA MEMBUATMU BEGITU BODOH, JUNG JAEWON. AKU BENCI KATA KENAPA KARENA SANGAT MEMBOROS KATA-KATA.” Yoojin mengatur napasnya yang terengah-engah.

Jaewon merasakan napasnya tercekat. “Jadi,” ia berusaha mengatur napas dan menelan salivanya dengan bersusah payah.

Majja, sepenggal nyawa dapat mewakili rentetan kata,” ucap Yoojin dengan mantap. Tiba-tiba ia menegakkan tubuhnya dan mengeluarkan pisau kecil dari balik punggungnya. Ia menepuk bahu Jaewon dengan lembut. “Pergilah, dan bawa semua rahasiaku ini, Jung Jaewon, Oh,

Jaewon menangis sembari menelengkan kepalanya berkali-kali. “Noona,

Tanpa memperlambat waktu, Yoojin menghunus jantung Jaewon dalam seperkian detik. Darah kental langsung mengalir deras membasahi tubuh Jaewon. Pemuda itu terus memandangi Yoojin, seulas senyum terpatri di wajahnya. “Noo-na.. ack, sa-sa-rang-hae,” Jaewon pun mengatup matanya perlahan-lahan, dan setetes air mata mengalir dari sudut kiri kanan matanya.

Kini, Jaewon tidak bergerak lagi. Yoojin bergerak mundur secara tidak teratur menatap mayat Jaewon. Isakan tangis pun tak dapat ia tahan lagi. Ia berlutut di hadapan Jaewon dan menangis tersedu-sedu.

Nado saranghae, Jaewon-ah, Noona… mianhae,” di situlah, Yoojin menangis tersedu-sedu; “ARGH!!” berteriak, menumpahkan tangisnya di sana.

.

.

~

.

.

  • Igeo mwoya? Nado meolla. Yang penting berhubungan dengan nyawa. Ku frustasi menentukan genre-nya. Ku juga sangat amat teramat bodoh dalam menentukan judul. Saboam XD XD
  • Triska miyaneee, prompt-nya mlipir gak jelas gini wkwkwkwk ❤ ❤
  • Kali ini gak bawa-bawa artis YG pada umumnya, hahaha. Ku sedang suka dengan Yoojin Unnie dan emang udah dari jaman SMTM 4 joah Jaewon ngehehe, Jadi jangan tanya kenapa kalo gak mau ditikam kek Jaewon. XD XD
  • Bhay, XD XD

yoojin 2

Jung Eugene 

one 3 Jung Jaewon

9 thoughts on “[Prompt Fiction] WHY?

  1. KENAPA, CU? KENAPA? KENAPA ONE HARUS MATI TRAGIS DI TANGAN KAKAKNYA?
    KENAPA FIC SYCHO INI MEMBUATKU INGIN MENIKAM BALIK SI EUGENE? *lalu khilaf & matiin caps lock..

    kusuka ama diksi bohay ala Acu, detail & deskripsinya dapet sekali.. aku dapat mereka ulang percakapan kakak-adik ini..
    ihiks! tragis sekali nasibmu dek..

    nice fic! ditunggu fic One-Eugene-nya ya.. lalu dicekik karna request padahal nggak ada tawaran request..

    love U ❤

    xoxo
    Aoko

    Like

    1. KARENA NYAWA DAPAT MEWAKILI RENTETAN KATA #EAA 😂😂😂

      gomawo, kakak. Diksinya kagak sebohay diksi kakak 😂😂😂

      Yups, mereka pasti akan kmbali, 😂😂

      Gomawo lagi, love you tu 😘😘😘😘

      Like

  2. Kak acu dew here hakshaks,

    kok ini berasa asem pait yak, dikasih ramuan apaan ini kak?
    jleb banget rasanya, ‘duhh /alay ‘ah/

    Eugene 89’L? kok tua-an darong? tak kira tua-an eugene wkwk

    Liked by 1 person

  3. OMO AKU KAYA LAGI NONTON DRAMA OMO. Seriusan deh……aku juga mikir kalo promptnya triska ini saiko dan bakalan ada adegan bunuh2an secara tentang nyawa. Wkwkw alurnya bisa ditebak tapi entah kenapa aku suka banget ngikutin dari awal sampe abis. Mungkin karena adegan2 yg kamu buat itu berasa real dan keren! Walaupun ga kenal sama cast yg cewe tapi aku tetep bisa bayangin muka kejemnya ih seru abiessssss~

    Keep nulis my twinie baby kamu warbyaza💓

    Liked by 1 person

  4. Aku juga suka sama Eugene semenjak nonton Moorim School ><
    Emang Eugene line berapa sih? Haha -_-

    Aku agak kurang ngerti sih cerita ini. Ini Eugene terlampau sayang sama adeknya apa gimana sih? Sampe rela ngebunuh orang tua sendiri. Kan serem. Sayang sama adek sendiri, gak sempe sebegitu juga kali ah. Atau gimana sih alur ceritanya? Gila otakku lemot banget XD

    Nice fic, kak Acu 😀

    Like

    1. Eugene generasi 89, Ren. Imut yaaa 😅😅😅

      Intinya, eugene jdi pembunuh karna trlalu syang sama adeknya, trus ktauan jaewon, dan jaewon mau lapor dia ke polisi. Makanya jaewon berakhir mateekkk, wkwkwkwk

      Gomawo, Ren 😘😘😘😘😘😘

      Like

Leave a comment