[Ficlet] Meet Up

Meet Up

iKON’s Kim Hanbin and Lee Hayi

school-life, slight!romance, slight!comedy | ficlet (330 words) | G

.

a fiction by Rizuki

.

Tentang Kim Hanbin dan tingkat kepercayaan dirinya yang menggunung, begitulah kata Hayi.

.

.

“Kondisikan ponselmu yang terus menyalak itu, Kim Hanbin! Kau menyuruh kami mematikan ponsel sementara milikmu terus saja berdering sejak tadi.”

Pemuda bernama Hanbinㅡyang baru saja diperingatkan oleh Jinhwanㅡitu hanya mengembuskan napas. Ia menjambak rambutnya sendiri lantas meraih ponsel yang terus menyala layar diode-nya, menandakan sebuah panggilan masuk.

Tertawa sebentar, Hanbin sedikit congkak kepada teman-temannya. “Sepertinya Lee Hayi ingin memintaku kembali. Aku akan menyelesaikannya segera. Aku pergi dulu, ‘kay? Nanti malam aku traktir kalian makan.”

Hanbin lekas-lekas menyambar ransel kemudian berlari meninggalkan keenam temannya yang masih bungkam; kepalang heran dengan sikap aneh Hanbin. Jinhwan menyenggol lengan Yunhyeong, yang hanya dibalas dengan sebuah gelengan dari pemuda Song itu.

Langkah Hanbin terhenti di lapangan basket.

Di sana, ia sudah disambut oleh seorang gadis yang terus meneriaki namanya dari tengah lapangan. Gadis itu berdiri selagi menggelung surainya tinggi-tinggi. Lantas, menyilangkan kedua tangan di depan dada tatkala kedua ujung sepatu Hanbin sudah meromok di depannya.

“Kamu ingin mengajakku makan siang?” tanya Hanbin cepat; sebuah seringaian terpahat di bibirnya.

Gadis berpipi tembam itu mencebik selagi menatap Hanbin, geram. “Jangan konyol, Kim Hanbin! Kita sudah mengakhirinya kemarin malam.”

Hanbin terkekeh sembari memainkan ujung kemejanya. “Oh, Lee Hayi kamu sedang berpolah kekanakan, eh? Kamu yang mengakhiri semuanya kemarin malam, ‘kan? Well, kenapa pagi hingga siang ini terus menghubungi ponselku, Nona? Merindukanku, huh? Kamu menyesal telah memutuskan hubungan denganku, begitu?” Kalimatnya dipungkasi dengan sebuah gelak tawa.

Gadis bernama Hayi itu mendecak sembari ikut tergelak.

“Kau lucu, Kim Hanbin. Demi Tuhan, tingkat kepercayaan dirimu masih menggunung rupanya.” Hayi menepuk pundak Hanbin berirama. Dekatkan bibirnya dengan telinga Hanbin, gadis itu lantas berbisik—

“—bayar dulu iuran untuk membeli kado Natal Guru Kang, baru kau bisa mengumbar kembali kepercayaan dirimu itu, Tuan Kim. Oh, siapa yang ingin berbaikan denganmu? Kau pikir aku sebodoh itu untuk kembali disakiti?” Dengan sebuah dorongan, Hayi kembali menampilkan sebuah cengiran berbau ejekan kepada pemuda di hadapannya.

“Cepat bayar, Kim Hanbin. Tinggal kamu nih yang belum bayar. Tsk, menyusahkan tugas ketua kelas saja.”

.

Oh, sepertinya Kim Hanbin tidak jadi mentraktir keenam temannya malam ini.

.

-fin.

.

rizukisnote: i love hayi, so muuccchh! actually ive many otps for her but definitely BIH.I still slaying though.

and lemme send my warmth hug for dearest unnies that adviced me to send my fic here. so, this is Rizuki’s. sorry for all inconvenience and bad plot idea. last, mind to gimme a feedback, guys? /send a virtual hugs/

Rizuki ❤