[Let’s Grow Together] The Story Of Us

ikon-lets-grow-together

[LETS GROW TOGETHER] THE STORY OF US

RenAcu’s First Colaboration

@renff3 & @_eL2994

iKON – G-Dragon

Brothership – Friendship – Event – Family

One Shot (General)

.

.

CITA DALAM CERITA

.

.

Get ready? Showtime

SINOSIJAK

.

.

Bold Flashback

.

.• Lets grow together ••

 

Sekelompok pemuda tengah berdiri di belakang panggung. Masing-masing dari mereka terlihat gusar. Dalam beberapa jam, mereka akan melakukan debut. Setelah menunggu beberapa tahun, akhirnya mereka debut juga. Benar, mereka adalah iKON. Boygroup asuhan agensi YG Entertainment.

Leader mereka, Kim Hanbin terus berjalan tanpa arah. Perasaannya benar-benar tak karuan. Dengan cepat lelaki itu duduk kembali. Ia melirik beberapa anggota lainnya. Chanwoo dan Donghyuk benar-benar terlihat cemas. Di sebelahnya, Yunhyeong terlihat lemas. Jiwon mencoba menenangkan mereka.

“Yunhyeong, Donghyuk, Chanwoo. Santai!”

Dan seperti biasa, Jinhwan terlihat menyeimbangkan suaranya. Junhwe terlihat santai. Junhoe memang terlalu percaya diri. Tapi itu bagus.

Hanbin hanya duduk. Namun entah mengapa, ia menjadi teringat masa-masa dimana ia pertamakali bertemu mereka.

 •• Lets grow together ••

Hari itu, Hanbin, Jiwon, dan Jinhwan sedang menciptakan lagu. Mereka dijanjikan untuk debut pada tahun 2014. Mereka terus berlatih agar mereka bisa menggapai mimpi mereka.

  Tn. Yang memberi nama grup mereka dengan nama ‘Triple Kim’. Ini nama yang begitu cocok, karena mereka semua bermarga ‘Kim’. Sebuah nama yang bagus, bukan?

Saat itu, mereka didatangi Tn. Yang. Mungkin ini bisa dikatakan mendadak atau tiba-tiba. Dan juga menjadi tanda tanya besar di kepala ketiga anak itu.

Kenapa Tn. Yang tiba-tiba datang tanpa memberitahu? Ini bukan hari untuk menyerahkan lagu, karena proses perekaman mereka belum selesai.

Annyeonghaseyo,” ketiga anak itu terkesiap dan langsung berdiri memberi hormat kepada Sajangnim mereka.

Tn. Yang tersenyum kepada mereka bertiga. “Duduklah,” ia menyuruh ketiga anak itu duduk ketika ia sudah duduk.

Entah kenapa ketiga anak ini merasa gundah. Terutama Hanbin.

“Kalau kami boleh tahu, ada apa Tuan datang tiba-tiba menemui kami?” tanya Hanbin.

Tn. Yang mendecakkan lidahnya pelan. Salah satu kebiasaannya ketika akan mulai bicara. Ia tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Hanbin.

“Aku hanya ingin melihat kalian latihan. Apa kau sedang membuat lagu?”

Ne,” Hanbin mengangguk.

Tn. Yang lagi-lagi tersenyum. “Kalian memang bekerja keras. Kedatanganku ke sini untuk menyampaikan sesuatu.”

“A..pa itu?”

“Begini. Aku… berniat menambahkan personil untuk debut ‘Triple Kim'”

Ye?” ketiga anak itu membulatkan kedua mata mereka dengan sempurna.

“Penambahan… personil?” pekik Hanbin pelan.

Tn. Yang tersenyum seakan mampu menenangkan kekagetan anak-anak asuhnya itu.

“Aku tahu ini keputusan secara sepihak, tapi aku juga sudah berpikir, berpikir, dan berpikir. Bahwa aku akan menambah personil untuk ‘Triple Kim’. Dan, sekali lagi aku minta maaf. Kalian tidak akan debut dengan nama ‘Triple Kim’, melainkan ‘iKON’.”

“Tapi…”

“Maaf, aku sedikit lancang. Aku tidak membutuhkan pendapat kalian, aku tahu apa yang akan terjadi dengan masa depan kalian. Kim Hanbin, aku sangat percaya padamu. Kau bisa melakukannya.” Tn. Yang mememegang pundak kanan Hanbin.

“Perkenalkan siapa dirimu?” pinta Tn. Yang.

Hanbin menghembuskan napas panjang. Ia tahu ia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Untuk menentang atau menolak itu adalah hal yang konyol. Tidak ada yang bisa menentang perkataannya. Tidak ada yang lebih berkuasa dari dirinya.

Ya, dialah Tn. Yang Hyunsuk. Semua orang tahu, semua orang mengenalinya Sajangnim yang kejam. Hanbin mengangkat wajahnya dan menjawab pertanyaan Tn. Yang.

Charisma B.I imnida,

Tn. Yang menepuk pundak Hanbin dengan tersenyum bangga. “Bagus. Aku percaya ‘iKON’ akan mampu mewakili Korea, karena iKON dibawa oleh kalian. Aku percaya kepada kalian. Oh iya, kalian akan bertemu dengan mereka besok pagi di ruang choregraphy, aku harap kalian bisa beradaptasi dengan cepat,” Tn. Yang langsung keluar dari ruangan itu.

 

Hancur, mimpi mereka hancur. Tidak, mungkin bukan hancur. Ini hanya tertunda. Karena mereka, akan di datangi empat anak ingusan yang mungkin baru tahu bernyanyi.  

 •• Lets grow together ••

 

Keesokkan harinya, Hanbin, Jinhwan, dan Bobby sudah berada di ruang choreography. Dan juga sudah berhadapan dengan keempat personil yang dikatakan oleh Tn. Yang.

Sunyi, sepi, kegugupan memenuhi ruangan itu. Jinhwan tidak tahan dengan suasana itu apalagi Jiwon.

Annyeong,Jiwon mengangkat sebelah tangannya dan tersenyum lebar. “Perkenalkan, aku Kim Jiwon atau Bobby, 95 Liner. Posisiku di sini adalah rapper. Senang berkenalan dengan kalian.” bohong, kata-kata itu tidak benar. Jiwon tidak suka mengenali mereka.

Setelah melakukan perkenalannya, Bobby sedikit menundukkan kepalanya sesaat.

“Hai, perkenalkan, aku Kim Jinhwan. Posisiku di sini sebagai Vokal 94 Liner. Sepertinya di sini aku tertua. Hehehe,” Jinhwan tertawa hambar. Namun, tawa itu diikuti oleh keempat personil baru itu juga termasuk Jiwon. “Dan di sebelahku, B.I. Dia adalah leader untuk grup kita,”

Hanbin hanya mengembangkan senyum kecut dari bibirnya tanpa mengeluarkan satu katapun.

Keempat personil baru itu memperkenal diri mereka. Didahului Song Yunhyeong yang berada di 95 Liner, 97 Liner Kim Donghyuk dan Goo Junhoe, lalu terakhir maknae baru mereka Jung Chanwoo bergaris 98 Liner.

 

“Apa aku boleh mendengar kalian bernyanyi?” pinta Hanbin dengan suara yang sangat terdengar tidak suka.

Bobby diam-diam menepuk punggung Hanbin. “Kami ingin mendengar kalian bernyanyi,” pinta Bobby, mengulang perkataan Hanbin. Namun, nada suaranya terdengar ramah.

 

Satu persatu dari mereka menunjukan ahli vokal mereka. Kehancuran sepertinya benar-benar terjadi. Mimpi mereka sepertinya akan benar-benar hancur.

Bukannya Hanbin, Jiwon, dan Jinhwan sombong akan bakat mereka. Hanya saja, bakat bernyanyi empat anak itu benar-benar buruk. Mereka bernyanyi tidak pada kuncinya. Yang cukup baik hanya Goo Junhwe. itupun masih dalam kategori ‘cukup’.

 

  Sebagai leader tim, Hanbin tidak suka atas kedatangan mereka. Sungguh! ‘Triple Kim’ sangat bekerja keras untuk segera debut, namun mereka datang dengan bakat yang bisa dikatakan pas-pasan. Dan Hanbin berhak untuk tak suka.

Jiwon menepuk punggung Hanbin kembali dengan pelan. Ketika ia mendengar hembusan napas panjang dari Hanbin.

“Besok kita bertemu di sini lagi. Dan semoga kegugupan kalian sudah hilang. kalian bernyanyi kurang sempurna. Hehehe, Oh iya, apa mulai hari ini juga kalian tinggal bersama kami?”

Mwo?” Hanbin mendelik ke arah Bobby. “Huft. Haruskah kau menanyakan itu, Hyung?” gumam Hanbin dalam hati.

 •• Lets grow together ••

 

Keempat personil baru itu sudah lebih dulu tiba di ruangan Choreography. Donghyuk dan Junhoe sepertinya mereka sudah dekat. Mereka berlatih vokal dan menari bersama. Begitupun dengan Chanwoo dan Yunhyeong. Wajah mereka terlihat mirip. Tapi apa itu menjadi satu alasan untuk membuat seseorang mudah dekat? Entahlah.

Keasyikan mereka terhenti ketika mantan personil ‘Triple Kim’ datang. Mereka memberi hormat kepada Hanbin, Jinhwan dan Jiwon.

“Wah, apa kalian sedang berlatih?” tanya Jiwon. Jiwon mencoba bergaul dengan mereka, walaupun dalam hati ia sama dengan Hanbin. Merasa tak suka sekaligus cemas.

  Beda dengan mereka berdua, Jinhwan lebih fokus langsung berlatih daripada memikirkan anak-anak itu. Sekarang, yang Jinhwan mau hanya debut. Benar, debut.

  Empat anak itu hanya bisa bertingkah aneh yang diharapkan terlihat normal. Mereka belum mengerti apa yang terjadi. Mereka bahkan tak peka bahwa mereka belum di terima.

“Ayo kita latihan! Aku, Hanbin dan Jinhwan hyung, beberapa hari yang lalu baru saja menyelesaikan tujuh lagu baru untuk debut. Sebelum melakukan rekaman ulang dan menyerahkan hasil rekaman itu. Akan lebih baik kita latihan dulu,” Jiwon menyerahkan beberapa kertas kepada keempat personil itu.

Mereka mulai mengamati setiap kata dari huruf hangul yang berbaris rapi di atas kertas putih itu. Sebelum mereka memulai, mereka diharuskan untuk mendengar rekaman yang sekarang.

 

Mereka menikmati lagu itu, suara manis dari Jinhwan membuat mereka terpesona. Ya, mereka semakin menikmati lagu buatan mantan personil ‘Triple Kim’.

Tunggu, bukan itu yang diharapkan Hanbin, Jinhwan dan Jiwon. Mereka harus bisa bersuara merdu atau manis seperti Jinhwan juga. itu yang diharapkan mereka. Dan itu harus membutuhkan berapa lama? Mengingat mereka bernyanyi kemarin membuat mereka bertiga takut.

 •• Lets grow together ••

 

   Hari-hari latihan sebelum melakukan perekaman ulang semakin berlalu. Dan masih belum ada peningkatan yang pesat diantara mereka. Hanbin merasa stress memikirkan hal itu.

Hya, nadanya bukan seperti itu! Oh. Astaga, kalian membuatku gila,” Hanbin membetulkan topinya, lalu ia berkacak pinggang mengembuskan napas kesal. “Apa kalian tidak mendengarkan apa yang sudah diajarkan Jinhwan-hyung?”

“Selama beberapa hari ini, apa kalian tidak berlatih, Oh? Kalian benar-benar membuatku frustasi.” Hanbin memandangi personil baru bergantian dengan tatapan tajam.

Ya, Goo Junhoe, aku ingin tanya. Seberapa penting ‘iKON’ untukmu? Tidak, seberapa penting dan seberapa besar usaha kalian semua untuk ‘iKON’?”

Tidak ada yang menjawab, mereka diam terpaku. Akhirnya mereka sadar, jika keberadan mereka belum sepenuhnya diterima oleh mantan ‘Triple Kim’ ini.

“Goo Junhoe! Apa kau sudah merasa suaramu lebih baik dari Jinhwan-hyung? Kim Donghyuk! Apa kau yakin dengan bakat menari saja sudah bagus? Yunhyeong-hyung, Jung Chanwoo? Apa yang kalian lakukan?”

“Aku menyadari kalian tidak semangat untuk berlatih. Jika seperti ini kalian tidak akan sukses. Seharusnya kalian bisa menunjukkan jika kalian harus lebih bagus dari kami, agar kalian pantas untuk ‘iKON’”

 “Latihan yang benar! Kalian semua payah!” Hanbin memarahi empat anak baru itu.

Terdengar dengusan sombong dari lubang hidung milik Junhoe. Tidak, mungkin bisa saja diartikan jika itu adalah dengusan berat yang sudah tidak tahan dengan kritikan kasar dari Leader mereka.

 “Maaf! Bukannya aku tak ingin patuh, hanya saja aku tak butuh latihan. Suaraku sudah bagus. Aku sudah mengetahui teknik-teknik vokal. Bahkan aku lebih baik daripada Jinhwan-hyung.”

Ye??” Jinhwan mengangkat ujung bibirnya. Ya tuhan, mengapa anak ini begitu percaya diri? Jiwon hanya menahan tawa. Hanbin menatap sinis ke arah Junhoe.

“Kau belum ada apa-apanya.” gumam Jinhwan dalam hati.

Junhoe berlalu dan kembali membaca lirik lagu dan mulai latihan lagi, begitupun dengan yang lainnya.

Jiwon menahan kemurkaan Hanbin yang ingin menghampiri Junhoe, lalu ia berbisik pelan. “Ini adalah kesempatan terakhir kita untuk melihat detail kepribadian mereka. Ku rasa mereka anak yang baik, jika kita bisa menerima mereka, aku pikir kita akan memiliki kerja tim yang bagus. Hanbin-ah, sudah saatnya kau harus menerima mereka, Tn. Yang mempercayakan ini kepada kita”

 

Tatapan marah dan kesal itu belum pudar dari mimik wajah Hanbin. Ia tetap menganggap ini tidaklah adil. ‘Triple Kim’ sudah berlatih keras untuk debut, tapi kenapa? Kenapa mereka datang? Sungguh takdir yang buruk.

 •• Lets grow together ••

 

“Kalian semua payah! Bagaimana kalian mau debut bersama kami? Kalian hanya orang yang tak berguna, dan hanya bisa menghancurkan mimpi kami bertiga untuk debut! Kalian harusnya tahu malu!”

Hanbin murka ketika selesai melakukan rekaman di depan Tn. Yang. Semuanya kacau! Chanwoo yang tidak bisa mencapai suara nada tinggi, suara Junhoe dan Donghyuk bertabrakan saat dibagian Junhoe, dan Yunhyeong menyanyikan lagu tidak sesuai kuncinya. Dan apa yang terjadi? Mereka mendapatkan komentar yang jelek.

“Sudah, Hanbin.. Tak ada gunanya kau terus memarahi mereka.. Kau harus tenang..” Jinhwan menenangkan Hanbin yang masih emosi.

“Apa?! Tenang kau bilang?! Hyung, mereka ini menghancurkan mimpi kita, hyung tahu? Aku tak bisa terima!” Hanbin masih terbakar emosi. Rasa murkanya masih membara, dan tak ada yang bisa menghentikannya sekarang. Junhwe menatap Hanbin kesal.

“Mengapa kau menatapku seperti itu?!”

“Menghancurkan? Haha,” Junhoe tertawa pahit. Namun tawa itu hanya sesaat ketika akhirnya wajahnya berubah datar namun mengeras di rahangnya. 

“Apa kau tidak berpikir jika kau itu egois? Kau tidak seharusnya memarahiku. Aku kurang apa? Suaraku sudah bagus dan pas, Apa lagi yang salah? Kau itu hanya bisa memarahi orang. Semua itu salah Donghyuk, sudah tahu itu bagianku, dia malah mengambilnya,”

“Egois? Aku memarahi kalian karena kalian memang salah dan pantas dimarahi!” Hanbin benar-benar tak habis pikir, Junhoe memang lancang. Padahal, mereka gagal karena dia juga.

 Donghyuk menunduk, dia tidak bisa melawan, karna ia memang salah. Dan dia terima dengan segala tuduhan dari Junhoe.

Kepala Hanbin pusing. Sangat pusing. Dan Jiwon tahu itu. Ia mencoba menenangkan suasana.

•• Lets grow together ••

 

  Dipelatihan selanjutnya mereka terus berlatih. Hanbin melihat Donghyuk berlatih. Ya, Donghyuk memang penari yang baik, suaranya juga sudah lumayan bagus. Hanbin merasa senang dengan anak ini, tetapi bukan berarti ia sudah bisa menerima Donghyuk masuk ke tim.

Hanbin mengamati keempat personil baru itu. Ia ingin mengikuti nasihat Jiwon. Dengan melihat secara detail kepribadian mereka masing-masing. Titik pandangannya berhenti ke arah Chanwoo.

Eii,” Hanbin berjalan dan mendekati Chanwoo. “Ya, berhenti bercermin. Disini tidak membutuhkan wajah yang tampan, tapi bakat!” Hanbin memarahi Chanwoo karena terus bercermin.

“YG tidak merekrut wajah untuk menjadi anggota. Apa kau bangga jika hanya dengan modal tampang saja?”

“Hehe,” Chanwoo tersenyum hambar. “Hyung! Aku bukan seorang dengan modal tampang. Huft! Mungkin sudah saatnya aku bersuara,” kata Chanwoo membuat Hanbin sedikit mengangkat sebelah alisnya.

“Aku bisa bernyanyi, aku juga bisa menari. Meskipun aku akui tidak sehebat Donghyuk dan Junhoe ataupun Yunhyeong-hyung. Sampai kapan kalian akan mengkritik kami, butuh waktu berapa lama lagi harus kami beri agar kalian bisa menerima kami. Benar yang dikatakan Junhoe. Apa kalian tidak berpikir kalian egois?”

Chanwoo bangkit, sungguh keberanian luar biasa. Ia melototi Hanbin, Jiwon, dan Jinhwan bergantian, kemudian ia pergi dari ruang latihan. Yunhyeong-yang paling dekat dengan Chanwoo- segera mengejarnya. Jiwon juga ikut mengejar Chanwoo.

  Chanwoo berhenti saat ia sudah di luar YG Building.

“Chanwoo-ya! Tunggu..”

Hyung, asal kau tahu. Aku bukan seorang dengan modal tampang. Aku bisa bernyanyi! Apa aku salah bergabung di tim?” Chanwoo bertanya kepada Jiwon dengan perasaan yang kecewa.

  Jiwon bingung hendak menjawab apa. Karena kalau boleh jujur, kemampuan bernyanyi Chanwoo tidak terlalu bagus. Tapi dia tidaklah buruk.

“Kau tidak salah bergabung dengan tim. Kau, tidak kalian adalah pelengkap kami. Hanbin hanya belum bisa menerima kalian saja, kalian hanya perlu bersabar, dan harus membuktikan kepadanya, jika kalian sudah cukup bagus untuk bergabung dengan tim. Pada awalnya aku memang khawatir ketika kami diberitahu akan mendapatkan penambahan personil dan aku juga merasa tidak nyaman. Tapi sekarang aku perlahan-lahan menerimanya. Dan percaya jika kita memiliki kerja tim yang bagus. Aku akan mendukung kalian. ”

“Sebenarnya, aku tidak pernah terpikirkan akan bergabung dengan kalian. Karena ketika aku mendaftar bukanlah menjadi trainee vocal, melainkan aktor. Hehe, tetapi YG malah memasukkanku kedaftar trainee vocal.” Yunhyeong memasukkan kedua tangannya di saku jaketnya.

“Aku tahu bagaimana kesalnya kalian dengan kedatangan kami, aku minta maaf.” Yunhyeong menunduk dan merasa menyesal.

Gwaenchana,” Jiwon memukul lengan Yunhyeong pelan, “Sekarang, kalian harus bisa melakukan yang terbaik, agar Hanbin menerima kalian. Fighting! Dan satu hal lagi yang harus kau tahu, Yunhyeong.”

“Apa?”

“Aku menyukaimu, karna aku memiliki teman line yang sama, hahaha,”

“Jinjjayo?”

“Iya,”

“Lalu aku, Hyung?” Chanwoo bertanya dan menunjuk dirinya sendiri.

Ya, kau akan menjadi maknae kami yang baik, hehe,”

  Chanwoo dan Yunhyeong tertawa bersama Jiwon.  Lalu, Jiwon mengajak masuk mereka untuk melanjutkan latihan.

 

Ketika sekembalinya mereka, mereka tidak menemukan Hanbin di dalam ruang choreography. Jiwon memandang Jinhwan berharap Jinhwan berkata sesuatu, tapi Jinhwan malah mengangkat bahu. Tepat pada saat itu juga, G-Dragon-senior mereka- memasuki ruangan dengan wajah ceria sambil menyapa mereka. Ia hanya mengenali Jiwon dan Jinhwan, selebihnya, ia akan mencoba berkenalan.

Annyeonghaseyo, sunbae,” mereka berdiri menyambut G-Dragon.

“Wah, apa kalian sedang berlatih?” G-Dragon merangkul Jiwon. Senyum cerah dari G-Dragon, seakan membuat suasana hati mereka sedikit tenang.

Ndhe,” Jiwon tersenyum hambar.

“Ngomong-ngomong,” kepala G-Dragon berputar dan memandangi setiap sudut ruangan. “Hanbin?” kepalanya terhenti ke arah Jiwon.

Jiwon menyadari, dan tanpa sadar tangannya menunjuk ke atas, “Eung? Mungkin, kami tidak tahu keberadaannya, terakhir dia masih di sini.”

G-Dragon tersenyum. “Baiklah, kalian lanjutkan latihan kalian, aku mau berkeliling dulu,”

Ndhe,” mereka membungkuk memberi hormat kepada G-Dragon. Dan membubarkan barisan.

 “Hei, daripada kalian memikirkan hal yang tidak-tidak, lebih baik kita latihan.” Jiwon mengajak anggota lainnya untuk berlatih.

“Benar kata Jiwon, agar direkaman selanjutnya kita melakukannya dengan baik.” Jinhwan menyetujui saran Jiwon.

~~~

G-Dragon melangkahkan kakinya, menaiki tiap-tiap anak tangga yang berbaris, membawanya ke atap gedung YG building. Ketika ia tiba di tangga terakhir, ia tersenyum, karena ia mendapatkan Hanbin sedang berdiri di sana. Ia berjalan dengan cool sambil memasukkan tangan kanannya ke saku celananya.

“Kau tidak akan meloncat dari sana, kan?”

Tidak ada reaksi dari Hanbin.

“Hehe,” G-Dragon sudah berdiri di sebelahnya. Dan dengan lancang melepaskan satu earphone dari telinga Hanbin. Ia menumpuhkan kedua sikunya di atas pembatas atap itu. Angin sejuk menerpa wajah mereka bersamaan.

“Sepertinya, Tn. Yang salah besar. Kau bukanlah The Second GD dan mengatakan jika kau pekerja keras. Tapi apa? Kau malah bermain-main.”

Hanbin langsung menentang itu. “Mendengar musik juga bekerja,” bantahnya dengan alasan kalau dia mendengarkan lagu-lagu yang bagus untuk mendapatkan inspirasi.

G-Dragon tahu itu bohong. “Jinjja?”

Hanbin menghela napas panjang. “Hyung! Sebenarnya aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.” gumamnya dalam hati.

G-Dragon menoleh ke arah Hanbin dengan senyuman yang masih mengembang dari bibirnya.

“Apa dulu perasaanmu seperti ini juga?” tanya Hanbin. Tatapannya masih belum teralihkan dari pemandangan di hadapannya.

“Haha,” G-Dragon mengembuskan napasnya. “Uhm.. Ya. Perasaan kesal, tidak suka, frustasi, stress. Sangat memenuhi kepala dan hatiku.” G-Dragon menoleh ke arah Hanbin. Lalu ia memegang pundak Hanbin dan mengalihkan pandangan Hanbin.

“Kau mau tahu?” tanya G-Dragon. Sepertinya ia lebih menyukai pemandangan yang terbentang di hadapannya dari pada wajah lawan bicaranya.

“Apa?”

“Waktu Tn. Yang memutuskan untuk memasukkan Seungri ke dalam tim. Aku benar-benar sangat tidak suka. Tiga bulan aku tidak menegur Seungri. Apapun yang dilakukannya selalu salah di mataku, padahal dia sudah melakukan yang terbaik. Hehe,”

Jinjjayo?” Hanbin membulatkan mulutnya terkejut.

“Hahahaha, Oh. Tapi aku sadar satu hal,” G-Dragon menundukkan kepalanya sebelum ia melihat ke arah Hanbin kembali. “Seharusnya kita jangan berpikir terlalu keras, karena sebenarnya target kita adalah melakukan yang terbaik.”

Hanbin terdiam. Tidak, dia merenungi dan mengasah tiap-tiap kata dari G-Dragon. Ia juga menyadari satu hal. Kalau apa yang dilakukannya beberapa waktu ini memang salah. Ia bekerja dibawa keemosian dan keegoisannya. Dia adalah leader, seharusnya dia menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Seharusnya ia menyadari jika ia akan menumpuh enam orang di pundaknya. Dan seharusnya ia juga sadar jika mimpinya sedikit lagi tercapai.

“Kembalilah,” suara G-Dragon menyadarkan lamunannya. “Mereka menunggumu, mereka mengkhawatirkanmu.” G-Dragon meyakinkan Hanbin.

Untuk beberapa detik, Hanbin mengembangkan senyumannya. Ini seharusnya yang ia lakukan dari dulu. Semangat, bekerja keras dan percaya diri.

C’mon, The Second GD.

 •• Lets grow together ••

 

  Saat latihan, Hanbin hanya diam. Menatap keempat anak itu. Hati kecilnya mengatakan untuk menerima mereka, agar tak ada lagi kekesalan, dan mereka bisa berlatih dengan baik. Ia menatap satu-satu dari mereka.

Yunhyeong, mempunyai suara yang bagus, dan wajah yang tampan. Dia dan Jiwon juga menjadi dumb & dumber line untuk tim. dan Hanbin baru menyadari itu.

Junhoe, suara seperti seorang gangster, mengetahui macam-macam teknik vokal, cukup tampan, dan sayangnya terlalu percaya diri.

Donghyuk, mempunyai suara yang lembut dan mempunyai kemampuan menari yang luar biasa, seperti seorang yang telah profesional.

Chanwoo, mempunyai wajah yang tampan dan suara yang lumayan. Mengapa Hanbin tidak menyadari ini dari dulu?

  Sekarang jika Hanbin pikir-pikir, mereka tidaklah buruk. Dan tanpa ia sadari, ia tersenyum. Jinhwan yang melihat Hanbin tersenyum langsung menghampiri pria yang suka memakai topi itu.

“Mereka tidak buruk, ‘kan? Mengapa kau tidak menerima mereka? Mereka punya bakat.”

“Aku tahu, aku tahu.. Aku hanya masih sedikit ragu, apakah kita bisa sukses dengan mereka?”

“Kita pasti sukses dengan mereka. Percayalah, Hanbin. Kau lihat, Jiwon sudah menerima mereka.” Jinhwan menunjuk Jiwon yang tengah tertawa bersama Chanwoo dan Yunhyeong. Hanbin iri. Ia juga ingin dekat dengan mereka.

“Bagaimana denganmu, hyung? Kau sudah menerima mereka?” Hanbin bertanya.

  Jinhwan mengangguk tanpa ragu.

“Aku sudah mulai menerima mereka. Jadi kuharap, kau juga menerima mereka.” Jinhwan tersenyum sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada. “iKON, sebuah grup yang akan menjadi perwakilan Korea. Seperti yang dipercayakan Tn. Yang. Betul, bukan?” senyum manis masih tergambarkan dari Jinhwan, kemudian ia meninggalkan Hanbin dan menghampiri Junhoe.

Hanbin melihat Jinhwan mengajak Junhoe berlatih.

“Benar, aku harus menerima mereka.” gumamnya dalam hati.

Hya!! Apa kalian ingin latihan bersama-sama denganku. Aku… akan mengajari kalian.” ujar Hanbin dengan keras tapi sebenarnya ragu. Ia takut jika mereka masih marah karena keegoissannya.

Keenam orang itu menoleh ke arah Hanbin. Keempat personil baru sedikit ragu, mereka menoleh ke arah Jinhwan dan Jiwon. Seperti ingin meminta pendapat. Tanpa ragu mantan personil ‘Triple Kim’ itu tersenyum dan mengangguk tanpa ragu.

“Jika kami melakukan kesalahan. Apa kau akan mengkritik kami dengan kasar?” tanya Junhoe.

“Aku akan bersikap manis dengan kalian. Karena kita adalah tim. Dan kita harus menjadi tim yang bekerja dengan baik, bukan? Hhee,” Hanbin tak kuasa untuk menahan senyumnya.

Jiwon berjalan menghampiri mereka dan merangkulnya. “Kaja~

Sekarang ia tahu apa arti yang namanya kerja keras.  Ibaratkan saja seperti bermain basket. Kita bisa mendapatkan banyak bola, tapi tidak semuanya bisa kita masukan ke dalam ring. Seperti, gagalnya debut ‘Triple Kim’. Padahal waktu debut mereka sudah didapatkan. Artinya, debut mereka sudah oke . Tapi karena suatu hal, bola itu melesat dari ring dan gagal. 

Tapi, kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda, itu artinya mereka kurang kerja keras dan kurangnya kekompakan tim.

Hanbin kini yakin, keputusannya adalah keputusan yang benar. Hanbin tak akan menyesal dengan keputusan ini, karena ia yakin, dia akan sukses bersama dengan timnya, karena mereka adalah kerja tim yang baik.  Ia tidak ingin bola itu melesat lagi dari ring.

 •• Lets grow together ••

 Dan keputusannya memang benar.

“iKON, lima menit lagi. Tolong bersiap,” seorang kru berkata kepada mereka.

Mereka bersiap-siap, dan naik ke atas panggung. Terlihat beribu-ribu orang memegang papan bertuliskan ‘iKON fighting!!’, ‘iKON is the best’, ‘Get ready? It’s iKON time!!’, dan masih banyak lagi.

Dan mereka bahagia. Bahagia karena mereka berhasil. Bahagia karena mereka telah debut. Bahagia melihat penggemar yang begitu banyak.

Di awal, memang mereka sempat gagal, dan saling tidak menerima.

Tapi akhirnya mereka berhasil. Bahkan mereka hampir menangis terharu. Para penggemar terus meneriakkan nama mereka. Dan mereka hanya tersenyum.

“Maaf karena telah membuat kalian menunggu kami. Dan sekarang, kami benar-benar akan menghibur kalian sebagai permintaan maaf kami.” ucap Jiwon.

Penonton hanya berteriak, masih memanggil nama mereka. Dan lagi, mereka hanya tersenyum.

Get ready?”

SHOWTIME!”

 

fin.

 

Akhirnya, ff event kelar juga *sujud syukur* Pertama, mau berterimakasih sama kak Acu yang sudah menyempurnakan ff ini. Awalnya ff ini acakadul banget yang bagianku, tapi alhamdulillah kak Acu berhasil membuang part-part yang gak bagus.

Kedua, minta maaf banget kalo ini lama jadinya, habis aku dan Kak Acu sendiri terkena virus writer block yang berkepanjangan hiks 😥

Yang terakhir, ditunggu reviewnya 🙂

Warm Hug, ❤

@renkim00 dan @acu2994

20 thoughts on “[Let’s Grow Together] The Story Of Us

  1. huwaaaa
    maafkan aku yg baru nongol di lapak ini… ;(

    baca fic kalian, berasa banget emosi ketidaksukaan Hanbin dengan tambahan anggota baru, *sedikit beda ama kenyataan tapi memang Hanbin awalnya kurang suka *keliatan di acara Mix & Match itu.

    sedikit review untuk kalimat tuhan, huruf awalannya dikapital ya jadi Tuhan.

    Komenku : yap! ini bersifat motivasi banget, dimana kita harus menghadapi sebuah tantangan baru dan keluar dari zona aman. Sosok GD disini pas untuk memberikan pencerahan pada Hanbin. *tapi GD lebih sadis, dia mah nggak negur2 sampe nonton drama bareng Bang Riri.

    berharap fic kalian bisa menjadi sebuah pertanda bahwa iKON akan beneran debut di tahun ini.
    ditunggu y kolaborasi kedua..
    🙂

    Liked by 1 person

    1. Hai hai kak Aoko, telat tak apa kok 😉

      Sebenernya ini terinspirasi dari M&M kak, cuma dibikin lebih dramatis dan terkesan dilebih-lebihin wkwk XD

      Hihi, emang ya, leader tuh kadang egois. Tapi disisi lain mereka mempunyai sifat yang baik hati 😀

      Iya kak, makasih atas review nya ya, kak.. Aamiin deh, semoga iKON debut tahun ini 😀

      Liked by 1 person

  2. Astagah Bobby tolong dibungkus, kirim kermh
    Mnis sekali buatku mkin cnta. June oh june, *plak jgn trllu pede

    Aku suka fic ini, seperti mcam motivasi 😀

    bg jidi emng kece dan dewasa lafyu bg
    Semoga iKON bneran debut tgl 15 sep sprti yg dblng sma acu eonni 😀
    iKON fighting,

    Terus brkrya ya sista2
    Salam, reader baru :p 96L

    Liked by 1 person

    1. Safira, jan smbarangan bilang cinta utk bobby, karna udah dikodratkan buat @renkim00 XD

      Terimakasih sekali dgn kehadiranmu, nak.

      Btw, debut ikon bukan kakak yg blng, tpi papah YG, anggap sja kakak cma ngasih tau //sama aja koplak XD

      Mmuach mmuach buat safira :*

      Like

    2. Hai kak Safira!

      Maaf kak, Bobby ga boleh dibungkus. Bobby punyaku dan milikku seorang 😀

      Heheh, makasih telah meninggalkan komentar ya kak.
      Salam kenal, Ren 00liner 🙂

      Liked by 1 person

  3. Hai~

    Doh , akhirnya aku bisa ngrusuh lagi hihiw =D

    Ini kenapa aku ga ikhlas ngeliat si bi ai egois gini huhuhu kenapasih si hanben gitu amat 😦

    GUJUNE! Kupengen telan kamu, bisa bisanya ngebandingin kamu dan pacarkuh? Emangsih suaramu baday tapi gagitu juga kaleeeeekkkk huft

    Hehe semangat ya untuk event nya 🙂

    Liked by 1 person

    1. Iya hai juga heheh.

      Sengaja dibikin gitu si hanbeen biar greget, kak wkwkwk XD

      Juneidi jangan ditelan, nanti yang gantiin kenarsisan june di iKON ga bakal bisa digantiin, nanti kan gak seru hehe 😀

      Iya kak, makasih ya. Terima kasih telah meninggalkan komentar 🙂

      Like

  4. Kenapa ini kupikir si mas hanben egois sekali yaa? Well~ walaupun emang bener sih kalo rasa kecewa pasti ada tapikan ga gitu juga mas bi.ay. KENAPA LU GA SUKA SAMA CHANU SINI CHANI CUBLES DULU PERUTNYA PAKE GASUKA SAMA ADEKNYA CHANI SEGALA :”””/ditendang ketua Hanbiners/? @diiahuii92 dan tim sorak @heerara 😀

    Dan tapi aku suka eksistensinya mas jiyong disinii. Uhhh dewasa bat bikin pen memiliki deeh :3 Bener2 sunbae idaman. Kata-katanya pas “aku pikir kau akan menjadi penerus GD” padahal itu becanda, tapi entah kumerasa jleb amat. Hahaha mas jiyong bibirnya tipis banget cem silet :””

    Dan satu lagi karakter paling menarik disini. DEK JUNET! wee~ suka banget sama karakternya dia disini. Pede gilaaaaakkk saoloohh bang junet udah cem aidol yang doyan selfie trus dengan pede bilang “SAOLOH GUE KOK GANTENG, MAKASIH YA TUHAN” okebhay dhek junet tapi emang bener kalo suaramu badai/peluk junaedi/

    Sukaa bangeet sama fic ini, interaksinya mas jiyong sama hanbin, trus pas konflik dan pemberontakannya si chanu sama junet. Uuuu cowayooo~ Bersyukur banget akhirnya mereka mau kambek/kalo gak troll/
    Makasi yaa udah partisipasi event ini. Tifaa, Ren sarangeeeee ❤

    Liked by 1 person

    1. Iya, nggak suka banget tuh si Hanbeen. Sengaja dibuat gitu, kan di M&M dia keknya gak terima terus gak rela huahahaha.

      Eaaaaa hahahah iya mah, sok dewasa banget -_- hih, pada ngeledek si Mbeen lagi wkwkwk XD

      Kalo Juneidi, jangan ditanya… SANGAT NARSIS. Jinan sampe kezel tuh hahahah 😀

      Hihi, makasih ya kak 🙂 kujuga SARANGHAEEEE ❤

      Like

    2. Ast tunggu,
      “Dan tapi aku suka eksistensinya mas jiyong disinii. Uhhh dewasa bat bikin pen memiliki deeh :3”
      koreksi ketiga kalimat terakhir.
      Maaf, sekiranya. Ngajak perang????

      Like

  5. Adik2, ini crtanya lebih ke hanbin ya kayaknya. 😀
    atau gk lebih ke crta masa lalunya GD.
    Tapi aku suka setiap penggambarannya, dibilang cpet, cpet, dibilang singkat gk juga. Jjang dech, apalgi kata2 smngatnya GD, Jiwon, ngeselinnya junhoe, bikin tambah cinta. Bagus.
    Semangat ya adik2

    Liked by 1 person

    1. Hai kak Amira!

      Heheh, iya, ini lebih ke rasa nggak suka Hanbin ke empat anak baru itu.

      Hehe, makasih ya kak. Terima kasih udah meninggalkan komentar 😉

      Liked by 1 person

      1. Ren…acuuuu !!! Aku kembaliiii (renacu: lama kaaakk!!) Oke maap… hihi 😆

        Ini kenapa abin kesannya labil bat yaakk.. emosian trus uring2an.. sini nuna pukpuk bareng jidi dulu 😊😊 uhuk

        Trus.. trus junhoe kenapa songong begete ??!! Ebuseh.. /keplakjunet
        Dongdong sabar yak, junet emang kekadang minta di cipok biar bener.. ckckck

        Chanu jugak… eh maknae kenapa bisa begitu sama abin lider ??? Ckckck mesti ini ajaran chani ini.. /dikeplakasti

        Udah ini masalah kompilasi bat kek album ikon (yang belom keliatan kapan keluarnya) 😥 aku lelah hati bacanya, pengen cepet menyudahi penderitaan mereka. hamdalah ya skr mreka udah bisa nyengir dilayar hempon.. /sujudsukur 😂😂

        Endingnya udah pengen nangis.. pengen ikutan teriak Showtime gtu rasanya !!! 😂😂

        Cetar aja ini udah kolabnya… jempooooll !!! 😀😀😀😀

        Liked by 1 person

        1. Hihi, telat tak apa kok, kak Di 😀

          Bener banget kak, hanbeen agak egois disini. Tapi santai aja, aslinya kagak begito kok, ini cuma dilebih-lebihin XD

          Juneidi jangan ditanya, anaknya narsis songong minta ditendang buahahaha 😀

          Dongdong mah anaknya sabar.
          Chanu sekarang udah nakal mah dia hadeeh

          Heheh, makasih ya kak, udah nyempetin balik ke sini 😀 makasih juga udah ninggalin komentar 😀 ❤

          Like

          1. Iyaaa… abin emg kadang tengil, apalagi klo udah mingkem di ruang latian.. mukanya songong bat minta direparasi.. padahal kalo senyum manis banget kek gulagula 😊😊

            Dongdong sekarang makin ganteng bikin pengen memiliki (kalo kata asti) 😍 tapi chanu juga ganteng sama rambut pirangpirang kecenya itu.. ckck

            Junet oh junet plis jan songong.. rasanya aku keinget dy nangis pas m&m pas yoyo kalah itu.. soksok tegar tapi rapuh… uhuk.. 😆

            Yoiiihhh… 😊😊

            Like

Leave a comment