[Ficlet] Untittle

 

by. bebhmuach (@bebh_muach)

starring. [M&M] Yang Hongseok || [OC’s] Jung Chanhee

slight cast. [IKON’s] Jung Chanwoo

Ficlet || Romance, Angst, little Sad, Fluff || rating. G

 

Fanfiction ini murni milik author 100%.
Don’t be plagiat!!!
HAPPY READING^^

.

“Chagi, kau percaya ada kehidupan setelah kematian?”

.

 

“Nona Jung, anda harus bisa menerima kenyataan. Ini yang terbaik untuk tuan Yang. Anda harus kuat nona.” pria berjas putih dengan stetoskop yang melingkar di lehernya itu menepuk pelan pundak Chanhee.

 

“Tidak dok, percayalah padaku Hongseok akan bangun sebentar lagi. Tunggulah, aku bisa merasakannya.” air mata Chanhee mengalir deras, menolak dokter untuk mencabut paksa alat-alat ‘penyambung hidup’ yang menempel di beberapa bagian tubuh Hongseok.

 

Yang Hongseok, pria bermata coklat, bersurai hitam, dan berkulit putih itu kini terbaring lemah diatas tempat tidur ruang ICU.

Tiga bulan sudah ia koma, tanpa memberikan respon membaik, kondisinya berangsur-angsur buruk.

 

“Kak, sudahlah.” Chanwoo mencoba menenangkan kakaknya yang bersikeras tidak setuju dengan dokter.

 

“Chanwoo-yah apa kau ingin melihat Hongseokku mati huh?”

 

Tatapan tajam Chanhee membuat hati Chanwoo semakin pilu, tak tega melihat sang kakak yang setiap hari hanya bergerumul dengan harapan kosong. Ia tahu ini adalah pukulan berat untuk Chanhee.

 

“Aku lebih tak ingin melihat kau menyiksa dirimu sendiri kak. Setidaknya hyung sudah tenang, jadi ikhlaskanlah dia.”

 

Chanhee bergeming, tidak adakah yang berpihak padanya?

Setidaknya semua alat-alat itu dapat membuat Chanhee percaya bila jantung kekasihnya masih bisa berdetak.

 

“Tidak Chanwoo, Hongseok akan bangun aku yakin.” ucap lirih Chanhee yang tenggelam bersama isakan tangisnya.

 

Chanwoo merengkuh tubuh sang kakak, memberikannya ketenangan dan kekuatan.

 

-0-

 

Chanhee menggenggam erat kemudi mobilnya, pandangannya fokus menghadap jalan. Ia memantapkan niatnya. Menginjak pedal gas perlahan, membuat mobilnya melaju di atas tanah merah.

 

Tak beberapa lama—

 

Bruukkk!!

 

Chanhee menginjak rem mendadak, membuat hentakan keras. Dan bahunya terbentur sesuatu.

Kepalanya segera menoleh ke arah samping.

 

Hongseok berada tepat disebelahnya. Tubuh lemahnya jatuh tepat bersandar pada Chanhee.

Andaikan saja Hongseok sedang tertidur, pulas bisa saja Chanhee membangunkan untuk memintanya membenarkan posisi duduknya. Tapi kini tubuh itu bak cangkang kosong, jiwanya telah pergi jauh meninggalkan Chanhee untuk selamanya.

 

“Chagi, kau percaya ada kehidupan setelah kematian?”

 

Chanhee sadar betul pertanyaannya tak akan memperoleh jawaban dari bibir beku pria disampingnya.

 

Netranya memandangi tubuh kaku itu lekat-lekat. Hongseok tampak gagah mengenakan setelan jas lengkap dengan sepatu pantofel hitam mengkilat.

Andai saja waktu itu bisa terulang kembali, mungkin mereka sudah mengikrarkan janji suci dan hidup bahagia bersama.

 

Sayang, Tuhan berkata lain. Hongseok terkena kecelakaan beruntun saat ia menuju gedung acara resepsi pernikahannya.

Saat itu Chanhee yang sedang menunggu Hongseok dengan hati yang bahagia tiba-tiba tersentak mendengar kabar bila pria yang menjadi calon suaminya sedang dalam keadaan kritis.

 

Masih hangat dalam benaknya, mengingat ia berlari mengenakan busana pengantin menuju rumah sakit.

Ya, pakaian yang sama persis dengan yang ia kenakan sekarang. Seharusnya seperti ini, mereka berdua bersandingan lengkap memakai busana pengantin.

 

“Tunggulah aku disana, kita akan bertemu lagi.” ucapnya seraya mengecup lembut puncak kepala Hongseok.

 

Chanhee kembali fokus memandang lurus kedepan, perlahan menginjak pedal gasnya.

Memejamkan matanya sesaat, ia memantapkan kembali niatnya. Matanya terbuka kembali, menatap kosong langit yang terbentang luas didepannya. Tungkainya menekan pedal gas sekuat tenaga. Membuat ban mobilnya berdecit dan melaju kencang dengan kecepatan penuh.

 

Akhirnya benda beroda empat itu sempurna melayang di udara setelah berhasil melewati bibir jurang.

Chanhee membentuk kurva tipis di bibirnya.

 

-0-

 

“—akhirnya mereka bisa bersama kembali. Selesai.” Chanhee menyelesaikan bacaannya seraya menoleh dan tersenyum pada pria yang kini memeluknya dari belakang.

 

“Bagaimana? Ceritaku ini bagus kan?” tanyanya bersemangat.

 

Si pria bergeming. Entah, tak berniat merespon atau ia tak memiliki jawaban.

 

“Yang Hongseok.” Chanhee merengek.

 

“Jelek! Ceritamu jelek sekali.” Hongseok meregangkan pelukannya

 

“Isshh— kau jahat sekali.”

 

“Kau yang jahat, kau membuatku mati dengan cara tragis di cerita itu.” Hongseok mendengus kesal.

 

“Sad story seperti ini banyak diminati pembaca chagi.”

 

“Suruh saja pembacamu itu menjadi pembunuh, bukankah mereka senang kalau pemerannya mati? Dasar aneh.”

 

“Ya! Aku kan sedang meminta penilaianmu kenapa kau jadi marah-marah sih?”

 

“Buatlah cerita kalau kita menikah, memiliki anak dan hidup bahagia selamanya.”

 

“Dasar bodoh! Kau lupa? Tanpa aku menulis cerita, bukankah kita memang seperti itu?” Chanhee menarik lengan Hongseok membuatnya mengusap perut besarnya.

 

Chanhee tengah mengandung buah hati mereka. Kini usia kandungannya menginjak sembilan bulan. Ya, sebentar lagi akan tendengar tangisan malaikat kecil diantara mereka.

 

“Untung saja itu hanya cerita.” ucap Hongseok seraya mencium lembut pipi Chanhee dan tersenyum.

 

 

End. 

 

 

ehem..ehem..
Akhirnya selesai juga, cerita gaje ini.

Ini sebenarnya terinsipirasi dari ep ep buatan si iyem @acu2994 . Dia nulis kalo Chanhee malah metong.

Sebenarnya ep ep ini hanya rasa ketidaksetujuan saya lihat pasangan yang gak bisa hidup bahagia bersama selamanya:-D

Jadi di ep ep ini saya buat mereka unyu-unyu seperti ini 😀

Mau protes? Komentar? Saran? Kritik? Curhat? Dan lain-lain silahkan isi saja kolom komentar.

Ehh iya satu lagi terimakasih untuk owner OC @astiasti94 yang sudah mau bikinin poster kecenya.