[Chapter 3] Vampire

                      Poster By Acu Art

VAMPIRE

Ren Kim present

Casts:

Kim Jisoo as Human

iKON member as Vampire

      Jinny Park as Vampire

     BigBang member as Vampire Hunters

     Sandara Park as Vegetarian Vampire

     Jennie Kim as Vegetarian Vampire

     Hanna Jang as Human

 

        Genre: Fantasy, Romance|Length: Chaptered| Rated:Teen

 

   Disclaimer:

     Pure mine! Copast? Not Allowed. Siders? Tidak bisa! Plagiat? I’m gonna kill ya.

 

                                 Previous

1 2

           Get ready? Showtime!

Chapter 3: Appear to the surface

YG High School dulunya adalah bangunan tua mengerikan yang terbengkalai. Merupakan sebuah sekolah sekitar abad tujuh belas yang bernama Joseon Academy. Hancur karena peperangan kemudian direnovasi ulang menjadi bangunan yang sekarang ini. Dulu, bangunan itu adalah bekas dari bangsawan Korea pada dinasti Joseon.

Meski sekolah ini telah direnovasi, herannya, sifat buruk para bangsawan kaya pada masa lampau seolah tidak enyah dari sekolah ini. Para siswa menetapkan sistem hukum rimba: siapa yang kuat, dia yang berkuasa. Juga sistem kasta. Banyak yang tertindas, dan tidak sedikit juga yang menindas.

Jinny berjalan pelan siang itu. Jam makan siang telah dimulai beberapa menit yang lalu. Kafeteria saat ini sedang penuh sekali. Tentu saja Jinny tidak sendiri, para budaknya mengekori dirinya. Bukan hanya perempuan, tetapi laki-laki berwajah seram, layaknya bodyguard.

Kim Jisoo dan Jang Hanna tengah duduk dipojok kafeteria. Mereka berbincang-bincang layaknya ibu-ibu tua yang suka bergosip. Mereka memesan minuman sebagai pelengkapnya.

Hanna meneguk orange juice miliknya sampai habis. “Aku mendengar desas-desus.”

“Oh ya? Desas-desus apa?”

“Kabarnya akan ada murid baru. Dari berita yang aku ketahui, anak itu berasal dari keluarga kaya, keluarga Dr.Kim, pemilik rumah sakit terbesar di Seoul.”

Jisoo tidak terkejut. “Oh, begitu? Baguslah. Kuharap ia tidak seperti Jinny dan kawan-kawannya yang suka menindas orang.”

Hanna tertawa saja.

Vampire

Jisoo menggerutu di tengah jalanan kota yang mulai hening. Bagaimana tidak? Hanna tega meninggalkannya sendirian. Jisoo mengomel sendiri. Di atas pohon, burung kecil terlihat bingung melihat ekspresi marah dan kaki yang dientak-entakkan oleh gadis itu.

Langit semakin gelap. Jisoo bisa merasakan angin lembut menerpa wajahnya. Ia berniat untuk segera pulang, jika tidak, ibunya bisa marah besar.

Tapi, ia merasakan sebuah kehadiran. Ia menolehkan kepalanya ke belakang. Yang ia lihat hanya daun-daun yang bergoyang ditiup angin. Jisoo mempercepat langkahnya. Perasaannya mulai tak tenang. Dia merasa ada orang yang bersembunyi di tempat ini, menunggu waktu yang tepat untung mengejutkan Jisoo.

Jisoo merasa tidak aman.

Sresshhh … sebuah bayang cepat baru saja melesat, membuat rambutnya berkibar. Jisoo tersentak.

Sepertinya bayangan itu seorang wanita.

Bukan itu saja. Ada sekelompok bayangan lagi, bedanya ini pasti laki-laki. Sepengelihatan mata Jisoo, banyangan itu berjumlah tujuh orang. Satu orangnya seperti Jisoo kenali. Terlihat seperti Jung Chanwoo, sahabat dekat Song Yunhyeong.

Hahaha, aku berhalusinasi lagi. Yang benar saja itu Jung Chanwoo.

Jisoo mengeyahkan pikiran itu dari sel-sel kepalanya. Ia melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Namun, baru berjalan beberapa langkah, seseorang bersurai merah menghadangnya. Mungkin rambutnya diwarnai.

“Permisi. Kau menghalangi jalanku.” Dengan hati-hati Jisoo berbicara dengan orang itu. Ya, Jisoo takut. Orang itu membawa senapan, bisa saja ia menembak Jisoo nantinya.

“Em, kau murid YG High School?” tanya orang itu. Benar, dia adalah Kwon Jiyong. Pemburu para vampir. Ia menanyai Jisoo karena waktu itu ia melihat Jisoo berbicara dengan Yunhyeong. Jujur saja, ia mengetahui bahwa Yunhyeong itu vampir. Jiyong juga tau siapa-siapa saja yang termasuk vampir di YG High School.

Jisoo mendengus sebal. Ia betul-betul malas menjawab pertanyaan laki-laki yang tak dikenali.

“Iya, benar. Bisakah ahjussi memberikan jalan padaku? Aku bisa terlambat kalau ahjussi terus menghadangku.”

“Eh? Maaf, agassi. Cepatlah pulang, sebelum kau celaka.” suruh Jiyong kepada Jisoo. Jisoo hanya menaikkan salah satu sisi bibirnya.

Dengan cepat, ia berjalan pulang. Jisoo benar-benar tidak habis pikir dengan ahjussi berpenampilan nyentrik itu. Dia yang menghadang, dia yang menyuruh cepat pulang.

Dasar, ahjussi nyentrik. Haish, aku benar-benar berharap tidak bertemu dia lagi.

Vampire

“Jadi bagaimana, Kwon Jiyong-ssi? Kau sudah mendapatkan data para vampir?” Seseorang berkumis tebal menanyakan sesuatu kepada Kwon Jiyong. Benar, mereka adalah ketua organisasi Vampire’s Hunter.

Dengan menyesal, pemuda ini menggeleng.

“Maaf, ketua. Aku belum mendapatkan data dari vampir-vampir itu, tapi aku telah mencurigai beberapa orang.” Jiyong hanya menjawab sekenanya.

Pria berkumis tebal tidak menunjukkan ekspresi amarah. Malahan yang keluar ekspresi senang dan raut bangga.

“Benarkah? Jadi siapa yang kau curigai?”

“Aku mencurigai Sandara Park. Menurutku, dia satu-satunya vampir vegetarian di YG High School. Lalu, Song Yunhyeong. Kucurigai dia sebagai vampir pemakan darah manusia. Sejauh ini, hanya itu yang aku dapatkan.”

Pria berkumis tebal mengangguk puas. Ia mengambil setumpuk uang dari saku kemejanya.

“Kerjamu bagus, Kwon Jiyong. Ambil ini.” Pria berkumis tebal menyodorkan sejumlah uang. Jiyong menolak.

“Maaf, aku tidak bisa menerimanya, Ketua. Aku masuk organisasi ini memang benar-benar ingin mengusir para vampir dari dunia ini.”

Pria berkumis tebal mengangguk. Raut bangga keluar dari wajahnya.

Jiyong keluar dari ruangan ketua organisasi mereka. Dari luar, Youngbae, Seunghyun, Daesung, dan Seungri menyambutnya. Mereka segera pergi ke tempat tinggal mereka.

Setelah sampai, mereka berdiskusi untuk mengetahui tentang vampir-vampir itu secara lebih lanjut. Seungri yang merasa tidak berguna, segera memberikan saran agar dirinya bisa menjadi berguna.

“Hyung, kita menyamar saja, agar bisa lebih dekat dengan vampir-vampir itu.”

“Menyamar menjadi apa? Security?” tanya Youngbae.

“Adakah pekerjaan yang lebih bagus daripada security?” Daesung enggan menjadi security.

“Jadi guru saja, dengan itu kita bisa mengetahui data-data siswa, termasuk vampir itu.” Jiyong memberikan ide brilian miliknya.

Semua anggota setuju. Mereka mulai mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Benar-benar semuanya.

Vampire

  Para Vampire’s Hunter sudah melamar pada kepala sekolah YG High School, Yang Hyun Suk. Mereka diterima. Tapi, ada beberapa hal yang mereka harus lakukan. Mereka harus mengubah rambut mereka menjadi hitam. Seperti yang kita tahu, rambut mereka berwarna-warni. Bahkan, mereka sempat dimarahi.

Setelah mengubah warna rambut mereka, mereka mulai bekerja sebagai guru.

Hari ini, Jiyong masuk ke kelas Bahasa Korea.

“Selamat pagi. Saya Kwon Jiyong. Saya adalah guru baru kalian.”

Semua murid terlihat kagum. Bahkan beberapa dari mereka mengatakan, “Wah, Kwon Ssaem sangat tampan.”

Tetapi, Kim Jisoo terlihat cemas.

Itu ahjussi nyentrik yang kutemui di jalan! Mati aku.

Vampire

  Ternyata, desas-desus itu terbukti kebenarannya. Sekolah begitu heboh dengan kedatangan murid baru itu. Setiap detik, setiap siswa, terutama para laki-laki, membicararakan murid baru itu.

Jisoo menghindar dari kerumunan. Melesat cepat menuju loker. Ketika selesai dengan loker, dia berlari menuju kelas Matematika. Tidak banyak anak yang duduk di kelas pagi itu. Jisoo berjalan menuju kursinya yang paling pojok. Hanna belum datang. Padahal,
Jisoo sudah menanti-nantikan saat-saat kedatang Hanna untuk membicarakan murid baru itu.

Harapan Jisoo terwujud. Hanna datang dengan tergesa-gesa.

“Hei! Murid baru itu sudah datang!” Hanna berbicara seperti orang gila.

Jisoo diam saja. Gadis itu sudah menebak apa yang dikatakan Hanna.

Hanna berkicau, ocehannya tidak dihiraukan oleh Jisoo. Meskipun sebenarnya dia sudah tahu kalau Hanna selalu berkicau kalau ada berita heboh seperti ini.

Vampire

“Selamat pagi, anak-anak.” Guru Sains baru mereka, Dong Youngbae membawa setumpuk buku-buku yang tebalnya minta ampun. Dia meletakkan buku-buku itu di meja. Tidak, mungkin lebih tepatnya dia menghentakkan buku-buku itu ke meja.

“Kalian sudah tahu, bukan? Saya adalah guru baru kalian. Saya mengajar di sini karena guru Sains lama kalian sudah pensiun. Jangan main-main, karena saya tidak segan-segan menghukum kalian jika kalian membuat kesalahan.” Youngbae menjadi guru yang tegas. Ia belajar dari Jiyong.

Ia mulai mencatat berbagai materi. Sekelompok anak memperhatikan. Bukan memperhatikan materi, tetapi memperhatikan Youngbae. Mungkin ia terpesona.

Tiba-tiba, pintu kelas diketuk dari luar. “Silakan masuk.”

Wajah penjaga sekolah berkumis tebal kelihatan. “Saya mengantar siswa baru.”

Sontak saja yang lain menjadi heboh. Termasuk Hanna. Mereka menyebutkan anak dari Dr.Kim lagi. Apa sih, istimewanya anak itu? pikir Jisoo dalam hati. Kehebohan berhenti tiba-tiba karena kehadiran seseorang.

Anak perempuan berkulit putih dengan rambut kecoklatan. Senyumannya membuat orang terpana. Dia memakai pakaian dengan merek yang terkenal.

“Namaku Jennie Kim.”

Dan Dong Youngbae, terus menatap sinis anak itu.

Vampire

“Sudah aku bilang, ‘kan, kalau Jennie Kim itu mengangumkan. Andai aku bisa seperti Jennie dan Jinny, maka banyak yang naksir padaku.”

Jisoo mencibir. “Teruslah bermimpi.”

Hanna menyeruput minumannya. Kemudian ia menggigit sebuah apel yang sedari tadi menunggu untuk dimakan.

“Hai, boleh aku bergabung?” Suara perempuan itu membuat mereka berdua syok.

Jisoo memandang tidak percaya. Jennie, anak dari dokter terkenal itu, lebih memilih duduk bersamanya dan Hanna yang merupakan anak rendahan, ketimbang bermain bersma Jinny. Jisoo yakin pasti sekarang ia sedang bermimpi.

“Boleh?” tanya Jennie sekali lagi. Dengan ekspresi kaget dan tidak percaya mereka mengangguk. “Ada yang salah dengan penampilanku?”

Serempak mereka berdua menggeleng. “Tidak ada. Hanya saja, aku heran, mengapa kamu tidak bergabung dengan grup Jinny?”

Jennie mengerutkan kening. “Huh? Jinny?”

Jisoo kemudian menjelaskan semuanya. Jinny adalah anak populer di sekolah, dan dikagumi oleh semua orang. Setiap anak baru pasti ingin mendaftar menjadi sahabat Jinny, namun ternyata Jennie tidak.

Jennie mengangguk mengerti. “Jadi sekolah ini memakai sistem kasta?”

Jisoo dan Hanna mengiyakan.

Perbincangan terhenti sementara. Para siswa lain terlihat heran melihat Jennie berkumpul bersama Jisoo dan Hanna yang notabene adalah siswa tersisihkan. Jisoo bisa mendengar beberapa kalimat: “Mereka pasti menjilat” , lalu “Dasar anak miskin” , “Mereka hanya mencari perhatian Jennie” dan masih banyak lagi. Jisoo memilih diam.

“Aku dengar kau tinggal di vila dekat hutan. Apakah itu benar?” Hanna bertanya.

Jennie menghabiskan tehnya. Kemudian berkata, “Ya, sebenarnya itu rumah nenek dan kakekku, tapi mereka telah meninggal.”

“Jadi kapan-kapan kami boleh berkunjung?”

Jennie mengangguk pasti. “Tentu saja, ini pasti menjadi kejutan yang menyenangkan.”

Jisoo mengangkat alis. “Maksudnya kejutan?”

Vampire

Jiyong sedang duduk di ruang guru sambil membaca beberapa data siswa. Ia melihat satu guru, yaitu Sandara Park sedang menuju mejanya. Kebetulan, di ruangan ini hanya ada dirinya dan Sandara Park. Ia gunakan kesempatan ini untuk mengintai wanita itu.

Dengan hati-hati Jiyong melangkahkan kakinya menuju meja milik Dara. Terlihat beberapa hewan terkulai lemas di bawahnya. Jiyong benar-benar kaget. Selama menjadi Vampire’s Hunter, baru kali ini ia melihat vampir wanita meminum darah hewan dengan ganas. Dara meminum darah hewan tersebut tanpa sisa. Terlihat jelas warna matanya yang awalnya hitam menjadi keemasan.

Tanpa ragu, Jiyong mengeluarkan senapan kecil miliknya untuk menembak jantung Dara. Tetapi..

“Kwon sonsaengnim, apa yang mau kau lakukan?!”

To Be Continued

Hai, maaf update lama.

Makasih buat kak Acu untuk posternya 😀

Makasih juga buat Kak Asti dan Bintan yang udah memberi ide briliannya. Thanks a lot! ❤

Maaf tidak sesuai ekspetasi, ada typo, atau kesalahan lain mohon dimaafkan.

Maaf feel nya juga gak dapet. mohon reviewnya. terima kasih 🙂