[Oneshot] Secretly Jealous

PhotoGrid_1434563248614

SECRETLY JEALOUS

Scriptwriter: Azura Elfairy

Main Cast: Dong Young Bae (Taeyang Big Bang) dan Min Hyo Rin (JYP ent)

Type: Oneshot

Rating : Teenager

Genre  : Romance, OOC

Disclaimer : Semua cast di sini hidup di dunia nyata dan punya kehidupan masing-masing. Cerita ini hanya fiksi belaka, enjoy to read.

Yongbae mendribel bola basket dengan asal-asalan menuju ring di depan pekarangan rumahnya. Dengan posisi asal pula ia melompat dan melempar bola basket. Dang!Bola itu terbentur keras di papan ring dan terjun bebas ke bawah.

“Kau tidak akan mencetak satu angkapun jika terus bermain seperti itu!” kata seseorang dibelakangnya.

Yongbae menoeh ke arah suara itu, di belakangnya Jiyong berdiri sambil berkacak pinggang.“Apa ini masalah Min Hyorin lagi?” Tanya Jiyong. Kakinya melangkah menghampiri bola basket yang terlupakan di pinggir lapangan.

“Aku rasa sekarang aku paham rasa frustasimu saat cemburu pada Kiko.”Aku Yongbae getir.

Merasa lelah, Yongbae duduk menyandar di tiang ring basket.Ia meraih botol minuman dan meneguknya cepat-cepat seakan seluruh tubuhnya akan kekeringan karena keringat yang bercucuran.

“Nah rasakan!” Yongbae menaikan alis mendengar ejekan Jiyong padanya. Tapi ia tidak membalas ejekan itu.

Hyorin adalah kekasih Yongbae selama 2 bulan ini.Mereka mulai dekat sekitar awal tahun ajaran baru.Sialnya, Yongbae memacari siswi teladan yang ingin menjadi ketua dewan siswa sekolah.“Aku ingin hubungan kita tidak diketahui siapapun di sekolah.Aku minta maaf karena bertindak egois.”Suara Hyorin berdengung di telinganya bagai nyamuk yang sedang terbang mencari mangsa.Dan bodohnya Yongbae tidak mampu menolak permintaan polos itu.

Awalnya ia merasa baik-baik saja berjauhan di sekolah dan hanya bertemu di luar. Tapi kian lama ia semakin gerah dengan para fans laki-laki Hyorin. Terlebih lagi Hyorin kerap tidak menyadari kecantikan dan keramahannya itu mengundang serigala-serigala berbulu domba mendekatinya. Puncak dari kesabaran Yongbae adalah saat dimana ia minta bertemu Hyorin di atap sekolah yang terlarang bagi seluruh siswa. Tatapan Hyorin padanya penuh rasa kesal dan wajahnya tertekuk. “Aku datang kesini dengan melanggar prinsipku sendiri dan Oppa hanya mengajakku bertengkar?”.

“Aku tidak mengajakmu bertengkar,” Yongbae menahan suaranya agar tetap stabil dan tidak terpancing emosi.“Aku hanya bilang, ayo kita sudahi main petak umpet ini dan jadi diri kita sendiri” pinta Yongbae.

Hyorin memicingkan matanya dan menekuk kedua tangannya di depan dada sebagai sikap defensif. “Apa kau cemburu pada ketua panitia tim suksesku?” tanyanya yang tidak dijawab oleh Yongbae. “Sudah kuduga, ini hanya kerjasama professional sampai aku terpilih nanti.Tidak lebih dari itu.”

Yongbae menggelengkan kepalanya berusaha menyangkal dan memberikan penjelasan pada Hyorin “Kau tidak tahu tentang laki-laki.Seprofesional apapun itu insting mereka tetaplah laki-laki.”Yongbae menatap Hyorin dengan lembut dan memegangi kedua bahunya, “Tidak ada salahnya mengakui kita pacaran, toh kamu tetap dirimu yang kompeten sebagai kandidat ketua.”

Hyorin tahu tidak pernah ada aturan bahwa seorang murid dilarang untuk berpacaran. Tapi ia telah lama dikenal sebagai sorang murid teladan yang sempurna dan tanpa cela. Termasuk ia tidak pernah mengubris soal percintaan. “Oppa…Aku kira kau paham perasaanku.Aku menuruti segala keinginanmu dan hanya satu hal ini saja yang kuminta darimu.Kenapa kau tidak bisa sabar?”Hyorin berjalan mundur perlahan kearah pintu dan membiarkan tangan Yongbae terlepas dari bahunya.

“Hyorin, aku-“

“Cukup!” potong Hyorin,” Aku…, aku tidak ingin dengar apapun lagi!”Ia berbalik dan pergi tanpa menengok ke arah Yongbae.

Suara bola basket yang sedang didribel oleh Jiyong menyadarkan lamunan Yongbae.“Kau tidak bersikap seperti biasanya hingga bolos latihan hari ini.Yongbae, sehebat apapun pertengkaranmu dengan Hyorin, kau tetap harus bertanggung jawab ke band kita.”Tergur Jiyong sebagai leader.

Hari yang sama di rumah Hyorin, gadis itu menangis karena mengingat pertengkarannya dengan Yongbae. Hyorin merasa Yongbae tidak adil karena tidak bisa memahaminya padahal Hyorin selalu menolerir segala kegiatan pacarnya itu dengan bandnya. Hyorin terlalu takut mendengar kata-kata Yongbae yang ia potong di atas gedung sekolah. Ia takut Yongbae akan mengatakan putus karena tidak tahan dengan sikapnya, jadi ia memilih untuk meninggalkan percakapan itu tanpa penyelesaian.

Hyorin menatap layar ponselnya menanti pesan atau telepon dari Yongbae.Tapi penantiannya tidak membuahkan hasil apa-apa.Padahal Yongbae adalah laki-laki yang penuh perhatian dan sabar. Mungkinkah kali ini ia benar-benar marah pada Hyorin. Yongbae bahkan tidak menghubungi Hyorin hingga keesokan harinya. Hal ini membuat ia resah dan khawatir, hatinya bergejolak antara marah dan sedih. Gadis itu bahkan tidak fokus saat mengadakan rapat bersama tim suksesnya. “Maaf sebaiknya rapat hari ini sampai disini saja.”Pintanya.

Teman-teman memandang heran kearah Hyorin, padahal biasanya ia yang paling semangat untuk mengadakan rapat persiapan dan strategi kampanye. Yongdal, ketua tim sukses Hyorin mengangguk setuju. “Hari juga semakin sore.Sebaiknya kita pulang sebelum malam.”

“Aku minta maaf selalu merepotkanmu,” kata Hyorin kepada Yongdal setelah semua anak-anak pergi dari kelas.

Bibir tipis Yongdal melengkung keatas, “Tidak,” bantahnya, “Apapun untukmu pasti akan kulakukan, Hyorin-ah” suaranya dilembut-lembutkan persis seperti serigala berbulu domba.

“Kau baik sekali,”

“Sebaiknya kau bersiap untuk segalanya, karena kita akan sibuk mendekati tanggal pemilihanmu.”Hyorin mangangguk setuju pada Yongdal. Keduanya membereskan tas mereka masing-masing, tapi Yongdal berhenti sejenak untuk melanjutkan perkataanya. “Ngomong-ngomong aku berencana mengadakan pertemuan diluar sekolah untuk mengganti suasana rapat kita.”

Hyorin sedikit terkejut, “Oh!, tentu” ia mengangguk senang, “Tentu saja! Kabari aku waktu dan tanggalnya.” Ia melanjutkan kembali membereskan tasnya dan ingin pergi meninggalkan Yongdal. Secepatnya. Karena ia memiliki tempat yang ingin ia tuju. “Sebaiknya aku dulu-“

“Aku akan mengantarmu pulang,” pinta Yongdal.

Hyorin melambaikan tangannnya menolak,“Tidak, tidak perlu aku masih ada urusan di sekolah. Sampai besok”

Melawan rasa malunya dan bertingkah seperti maling yang ketakutan, Hyorin memberanikan diri mengintip ke dalam ruang latihan. Menurut Kiko teman sekelasnya akan ada lomba band di Lotte mall sebentar lagi. Sehingga mereka menambahkan anggota band mereka.Hyorin melihat Yongbae mengobrol akrab dengan anggota baru band mereka. Disisi lain ruangan ia melihat Kiko dan Jiyong Oppa sedang berduaan bermain gitar. Sedangkan Dara Unni, sang manager tim sendang menulis sesuatu di meja.

Yongbae sebenarnya tidak benar-benar mengobrol dengan tiga anggota baru bandnya. Salah satunya adalah seniornya yang baru lulus tahun lalu, seorang rapper underground bernama Seunghyun. Dua orang lagi adalah adik kelasnya. Pertama Daesung yang pandai main piano, ia merupakan teman sekelas Hyorin dan Kiko. Yang kedua laki-laki termuda di band ini, Seungri, ia pandai bermain drum.

Dengan kepala yang menyembul di jendela ruang klub siapapun bisa menebak ada orang yang sedang mengintip kedalam.Tapi hanya Yongbae yang menyadari bahwa Hyorinlah orang itu. Dengan sengaja ia berusaha agar tidak terlihat sedang memandangi jendela dengan pura-pura mengobrol. Ia menekan perasaannya sendiri untuk segera berlari keluar dan bicara pada Hyorin. Ia takut tidak bisa mengontrol emosinya dan kembali membuat Hyorin marah. Apalagi jika tiba-tiba Hyorin memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, mungkin Yongbae akan benar-benar frustasi.

Celakanya, saat akan pulang ia melihat Hyorin dan Yongdal di depan sekolah. Mau tidak mau ia harus melewati kedua orang yang terlihat akrab itu. Mereka berdiri di depan motor keren milik Yongdal yang membuat Yongbae iri setengah mati. Awalnya keduanya terlihat baik-baik saja, tapi semakin Yongbae mendekat ia jadi sadar bahwa Hyorin dalam posisi yang tidak baik.

“Aku tidak perlu diantar” Tolak Hyorin tegas, ia berusaha menjauh dari Yongdal.

Yongdal justru tidak menangkap sikap tidak nyaman Hyorin dan memegangi tangan gadis itu. “Aku ingin mengantarmu pulang, ayolah. “ bujuknya, “Bukankah tidak baik jika seorang gadis pulang sendirian?”

“Aku sudah biasa, maaf tolong lepaskan aku” pinta Hyorin sopan dan berusaha menarik tangannya tapi gagal.“Tolong lepaskan!” kali ini suaranya naik satu oktaf.

Yongbae tidak bisa membiarkan Hyorin dalam kesulitan.Ia meremas bahu Yongdal tiba-tiba dari belakang hingga laki-laki itu terlonjak kaget. “Tidak baik memaksa seorang perempuan” kata Yongbae penuh ancaman. “Lepaskan tangannya”

Yongdal melebarkan matanya terkejut, “Sun-Sunbae, sedang apa kau disini?

“Memangnya hanya kau yang bisa berada disekolah jam segini, aku juga punya kegiatan di sekolah” Ujar Yongbae dingin.Yongbae menganggukan kepala ke arah Hyorin, “Lepaskan dia dan pulanglah, aku yang akan mengantarnya. Kau tidak usah cemas”

Tidak ingin mencari masalah dengan senior di sekolah, Yongdal pergi dengan melajukan motornya sekencang mungkin.Hyorin menatap lega Yongbae yang menolongnya.“Oppa… terima kasih” ucap Hyorin lirih.

Mendengar suara Hyorin membuat Yongbae semakin marah pada Yongdal. Rasanya ia ingin meremas-remas Yongdal hingga kering dan hancur. Tangan Hyorin gemetar dan suaranya terdengar parau penuh ketakutan ditelinga Yongbae.“Ayo jalan” perintah Yongbae sambil berjalan mendahului Hyorin.

Sepanjang perjalanan bahkan di bis mereka hanya saling terdiam. Tidak ada yang berani mengucapkan kata terlebih dahulu untuk memecah keheningan.Hyorin akhirnya yang pertama memecah kebekuan diantara mereka tepat didepan rumahnya.“Oppa terima kasih telah mengantarku.”

“Ya” hanya itu jawaban Yongbae.Ia berbalik dan melangkah pergi tapi, tiba-tiba langkahnya tertahan. Yongbae menoleh dan mendapati Hyorin sedang menarik ujung seragamnya.

“Oppa… aku ingin bicara-“

“Jangan” potong Yongbae,

“Aku mohon, hanya 5 menit saja.”

“Jangan sekarang Hyorin.Aku rasa saat ini aku tidak bisa berfikir jernih” Aku Yongbae.Tentu saja pikiran dan perasaannya kacau saat ini.Ia frustasi dan cemburu pada Yongdal.Ia takut tanpa sengaja amarahnya akan meledak ditengah pembicaraan mereka. Yongbae pikir, sampai ia bisa menyarangkan beberapa pukulan pada Yongdal maka ia baru bisa berfikir tenang. “Nanti saat kita berdua sudah bisa berfikir jernih, pasti kita akan bicara.Untuk saat ini mari tenangkan diri kita masing-masing dulu” Yongbae lebih berbicara pada dirinya sendiri.

Hyorin merasa hatinya hancur mendengar penolakan Yongbae.Jadi benar, saat ini kekasihnya itu sedang marah besar padanya. “Ya baiklah”,Ia hanya bisa melepaskan tangannya perlahan dan membiarkan Yongbae menjauh dan menghilang di kegelapan malam. Mungkin Yonbae benar, karena sebanyak apapun mereka bicara Hyorin dan Yongbae akan tetap pada pendirian mereka masing-masing. Semua ini hanya akan berakhir di jalan buntu.

Kebuntuan itu semakin nyata di depan mata ketika Yongdal menghubungi Hyorin mengenai acara rapat mereka selanjutnya. “Kita akan bertemu di tempat karaoke dekat Lotte Mall.”Suara terdengar memaksa dari telepon.

“Aku tidak bisa jika harus hari Minggu,” Hari minggu adalah hari perlombaan Yongbae Oppa dan aku harus menontonnya, setidaknya untuk mengurangi ketegangan diantara kami.“Aku harus membantu ibuku.”Hyorin berbohong.

“Aku tidak bisa membatalkan acara ini, karena aku sudah pesan tempat dan aku juga mengundang orang-orang yang sudah bersedia mendukungmu. Kita harus menunjukan kebaikan kita agar orang-orang itu tidak berpaling kepada kandidat lain. Kau ingin menangkan?Jadi jangan kecewakan mereka” suara Yongdal penuh tekanan dan paksaan yang tidak bisa Hyorin tolak karena menyangkut orang banyak.Ia hanya bisa menatap ponselnya dengan penuh kebingungan. Besok benar-benar akan jadi hari yang kacau.

Yongbae mengalihkan kegelisahannya dengan mempersiapkan grup bandnya untuk lomba.Mereka berangkat pagi-pagi ke Lotte mall dan mendaftarkan ulang diri mereka. Jika dilihat dari nomor urut yang mereka dapat, bandnya akan tampil sekitar sore hari nanti. Yongbae tidak berharap Hyorin datang, tapi matanya terus menatap kearah pintu masuk dan kedepan panggung. Bodohnya ia, karena berfikir mungkin saja tidak sengaja ia akan melihat Hyorin berdiri disana.

Harapannya hampir sirna menjelang siang.Ketika tiba-tiba Hyorin menghubunginya.“Oppa! Karaoke dekat Lotte Mall, TOLONG-“ suara Hyorin terdengar sangat panik dan penuh ketakutan sebelum tiba-tiba terputus.

“Hyorin!Hyorin-ah!”Yongbae memandang kearah ponselnya frustasi dan kebingungan.Ia tidak bisa tenang dan berlari menghampiri Seungri yang datang membawa motor.

“Seungri berikan kunci motormu!”Seungri menatap heran Yongbae dan terlihat tidak ingin memberikan kunci motornya, “Kau ingin melawan seniormu?” bentak Yongbae.Semua orang menoleh kearah Yongbae yang membentak Seungri tanpa alasan.

Jiyong memegangi pundak Yongbae dan berusaha menenangkannya, “Yongbae ada apa? Hei!”Jiyong hampir terjerembab kelantai saat Yongbae menghenmpaskan tangannya.“Hei! Yongbae-ah?”

Yongbae tidak menjawab dan berlari keluar setelah mendapatkan kunci.“Yongbae! Kembali kita hampir tampil! Heii!! Jiyong kejar dia!” suara Hana yang berteriak-teriak kesal membuat pengunjung Mall heran.

Yongbae melajukan motornya sekencang mungkin di jalan agar cepat sampai.Di kawasan dekat Lotte Mall ini hanya ada satu tempat karaoke yang paling dekat.Ia menaruh harapan bahwa tempat itu benar dengan berlari ke bagian resepsionis. “Permisi saya dari SMA Starhigh. Apakah ada teman-teman saya yang kemari.?”

Sang resepsionis mengecek daftar tamu dan kartu identitas pelajar yang ditinggalkan tamu. Salah satunya ada nama Yongdal yang memesan ruang VIP untuk acara sekolah. Yongbae berlari dan segera menyerbu masuk kedalam ruangan itu.Pemandangan selanjutnya membuatnya marah.

Hyorin berada di bawah Yongdal yang berusaha membuka pakaiannya, “Kau ini sok jadi wanita sempurna.” Ejek Yongdal.

“Lepaskan aku!”Hyorin memberotak dan berteriak serak dengan berurai air mata.

Sekuat tenaga Yongbae berlari dan menarik pundak Yongdal menjauhi Hyorin.Iamemukul Yongdal hingga mulut laki-laki itu berdarah. “Seharusnya aku memukulmu dari dulu agar otakmu beres, dasar sialan!” maki Yongbae yang membuat Hyorin terkejut, ia sama sekali belum pernah mendengar Yongbae mengeluarkan kata-kata makian sebelumnya.

“Ini untuk Hyorin!”Yongbae melayangkan pukulan-pukulan keras ke tubuh Yongdal.Ia masih berbaik hati tidak melukai wajah anak itu lebih parah lagi.

Yongbae menendang Yongdal untuk terakhir kalinya, “Awas kalau kau mendekati Hyorin lagi.” Ia melempar Yongdal kelantai dan mendekat ke arah Hyorin.

Hyorin merentangkan tangan dan memeluk Yongbae dengan erat.“Semuanya baik-baik saja, tenanglah” bisik Yongbae sambil mengelus kepala Hyorin.“Ayo kita pergi dari sini” Yongbae menggendong Hyorin bak putri raja karena gadis itu terlalu lemah untuk berjalan.Seluruh tubuhnya gemetar dan suaranya tercekat ditenggorokan.Yongbae paling tidak tahan saat melihat mata Hyorin yang bengkak dan merah.

Tentu saja gara-gara Yongbae pergi, penampilan personil band mereka kurang satu orang.Hana menelepon dan marah karena Yongbae meninggalkan band mereka.Tapi setelah Yonbae menjelaskan keadaannya dan Hyorin, Hana segera minta maaf dan memahaminya.

Beberapa minggu setelah kejadiaan naas itu, Yongdal sama sekali tidak menampakan batang hidungnya di sekolah. Band Yongbae mendapatkan juara kedua. Sedangkan Hyorin berhasil menang dan menjadi ketua dewan sekolah. Kabar baik yang lebih baik lagi, Hyorin tidak lagi menyembunyikan hubungannya dengan Yongbae dan tidak ada satu muridpun yang protes akan hal ini. Hyorin tetaplah Hyorin yang pintar dan dikagumi semua orang.

“Permisi apa kalian sudah selesai?Aku mau menjemput pacarku” Hyorin muncul di ruang band usai latihan selesai dengan senyum lebar.

“Kau lagi?!” bentak Hana pura-pura marah.“Seharusnya aku tidak mengizinkan anggota ku pacaran.”Keluhnya.

Yongbae tersenyum kearah Hyorin dan beranjak pergi, “Sebaiknya kau yang mulai cari pacar Hana.Jangan jadi perawan tua” ledekan Yongbae disambut gelak tawa anggota band mereka.Yongbae segera kabur sambil menarik Hyorin pergi.Sedetik kemudian ia mendengar suara Hana yang menggelegar menggemparkan seluruh sekolah.

“Kemari kau Yongbae!Dasar sialan!”

***

12 thoughts on “[Oneshot] Secretly Jealous

  1. Ukhuk, batuk dulu mau kasih kode kalo adek kesayang abang NAGAH kembali.
    apa disini cuma gue yang menyetujui hubungan mereka berdua meskipun perbedaan umur youngbae dibawah hyorin 2th?
    gue rasa gak, karena @ezraelisabetvip sama @asteriaesmerald GAK gitu ya,, tapi saya tetap mendoakan hubungan mereka longlast terussss,, O:) /disantet putri ama eli XD

    gak ada review, karna aku bacanya ngalir aja gitu kek air terjun ampe gak sadar ad typo atau gk, hehe
    oke sekian, mau kabur ke ff selanjutnya lagi.
    salam kenal ya, -Acu 94L-

    bye~

    Liked by 1 person

  2. Akuuu nge-ship sekali kopel iniii :” dan kenapa aku rasa ini lawaq sekalii huhu baguss looo kata2nya ringan sekali aku jadi menikmati alurnyaa gitu heheheh 😀
    Chowaaaaa ❤
    Salam kenal, Asti 94L^^

    Like

  3. Huaaaaaa…. Youngbae-Hyorin!! Demi apa! Aku baru saja patah hati ketika tau my sunshine oppa telah menemukan tambatan hati. *oke, abaikan komenku yg absurd ini.

    Ngebayangin Youngbae & Jiyong main bola basket, jadi ingat scene Running Man spesial Big Bang. Kan, s Youngbae ace-nya tuh! Disini malah nggak konsen gegara hubungannya dengan Hyorin. Dapet banget feel-nya, d otakku bisa ngebayangin s Youngbae senior-senior kece yg populer terus Hyorin, siswi teladan, calon ketua OSIS. Duh sempurna sekali sih!! *aku kan iri..

    Konflik-nya juga dapet. Tipikal kisah cinta anak sekolahan gitu. Jealous-trus menutup hubungan diam-diam, tapi rada klimaks, saat tau s Yongdal pengen perkosa Hyorin *bener kan ya tangkapan ideku? ralat kalo salah 😀

    pengen ngakak pas baca part s Seungri *yg lagi-lagi harus d bully sama hyung-hyungnya. *Sini, Seungri, menangis d pundakku. Pundakku selalu available buat kamu. 😀

    review sedikit y,
    buat beberapa kata yg typo & lupa dispasi.

    NICE STORY!!!
    Kutunggu karya yang lain ya…
    penuh cinta dariku ❤
    :*

    Like

    1. Iya cantik, makasi komennya. Btw disini manggilnya peke nama asli apa nama kerennya? Rada aneh ah manggil isti pake nama aoko hahaha 😳😝
      Nanti klo mood banyak aku bikin fanfic lagi, hahaha kamu kan tau aku ga jago bikin fanfic.

      Like

      1. se-nyaman kamu aja, Mai. banyak kok yg manggil aku isti disini. hahahaha…

        berharap mood Mai datang kembali…
        hahahaha..

        Like

Leave a comment