[Ficlet] Normal?

NORMAL?

A weird conversation between unmatchable roommate,

Nam Tae-Hyun and Kang Seung-Yoon

And mentioned

Choi Yoo-Jin – Song Min-Ho – Im Na-Yeon – Yang Yoo-Jin – Yang Hyun-Suk

Unsure!Friendship – Ruined!Life – Failed!Comedy | General

A Ficlet (626 words) is presented by Aiveurislin © 2015 Presents. All rights reserved.

[Desclimer] Casts belong to themselves. The story is purely mine. Plagiarism is prohibited!

Poster goes to Xyoblue

.

Apakah salah jika Kang Seung-Yoon tidak punya pacar?

.

When I say WIN, You say A. WIN? A!

Sejak menjalin hubungan dengan gadis bernama Choi Yoo-Jin, Tae-Hyun merasa menjadi sosok yang berbeda. Memang tak banyak juga sih perbedaannya. Ia tetap mahasiswa jurusan seni yang digemari kaum hawa, terkadang malas mengerjakan tugas kuliahnya, mahasiswa dengan catatan terbanyak untuk rekor tidur di jam kuliah, juga sering bolak-balik kantor dosen dan mendapat teguran.

Ia tetaplah Nam Tae-Hyun –si pembuat masalah- agaknya.

Entah pribadi apa yang merasuki raganya hingga ia berpikir bahwa ia telah berubah. Menurutnya, sejak mengikuti saran Song Min-Ho –senior kenalannya- untuk mencoba metode kencan buta, pemuda itu ketagihan bergonta-ganti pacar. Yeah, katakanlah sudah lima belas gadis dipacarinya dalam rentang waktu empat bulan. Dan pada akhirnya Pemuda Nam itu menemukan tambatan hatinya, gadis ke-enam belas yang kini berstatus sebagai pacarnya.

Mengingat hal itu membuat kedua ujung bibirnya tertarik membentuk kurva lengkung yang tak wajar. Oh, sebut saja itu 99,99% gila! Dasar playboy jahanam!

“Kau gila, Nam!” cetus Seung-Yoon sekembalinya ia dari kamar mandi. Tae-Hyun hanya menunjukkan cengirannya menanggapi sahutan Seung-Yoon –teman sekamarnya. Lagaknya Seung-Yoon telah mengenal dekat sosok Tae-Hyun yang cassanova serta idaman para wanita. Bukannya ia merendah diri karena tidak punya pacar. Salah besar jika kau menyematkan opini ini di lekukan cerebrummu. Hanya saja Seung-Yoon tidak suka berdekatan dengan seorang gadis. Menurut analisisnya, kehadiran seorang gadis justru akan memorak-porandakan konsentrasi belajarnya. Saat ini satu-satunya gadis yang dekat dengannya adalah Ibunya –yeah, walaupun tidak bisa dikatakan gadis lagi sih lebih tepatnya.

“Yak, Kang! Cepat akhiri kencan butamu dan jadilah gila seperti aku!”

Seung-Yoon langsung melempar handuknya hingga mendamprat wajah Tae-Hyun. Pemuda bergaris Nam itu melempar tatapan menggoda sembari meliuk-liukkan rambut-rambut alisnya, membuat hati Seung-Yoon dongkol setengah mati dengan segala tingkahnya yang menyebalkan. Aish, kutukan apa yang menyertainya hingga ia harus tinggal di flat kecil bersama pemuda ini? Oh setidaknya patutlah ia bersyukur karena Tae-Hyun bukanlah pemuda dengan kelainan seksual. Ingat, tak mungkin pemuda dengan kelainan seksual punya pacar berjenis kelamin perempuan! Apalagi bertipe cassanova yang digilai perempuan macam dia! Cih.

“Hentikan! Aku sudah mengakhirinya! Semuanya, Nam Tae-Hyun! Bahkan aku sudah menemukan seorang gadis untuk dijadikan pacarku!” cerocos Seung-Yoon tanpa berpikir. Tae-Hyun mengulum bibirnya. Pemuda bergaris Nam itu bangkit dengan lagak dibuat-buat. Seung-Yoon meneguk kembali kata-katanya yang sempat terucap mulus dari bibirnya, seketika itu juga ia tersedak. Skakmat!

“Siapa dia? Apa…. Im Na-Yeon-ssi?”

PLAK!

Seung-Yoon langsung menampar keras wajah Tae-Hyun hingga timbul bercak kemerahan di bekas tamparannya. Mereka berdua mematung, Seung-Yoon yang kehilangan akal sehatnya sementara Tae-Hyun yang masih belum mendapatkan kembali nyawanya.

Obsidian Seung-Yoon menangkap gambaran ekspresi ‘tanda-bahaya’ dari pemuda dengan rambut belahan tengah itu. Kilatannya menajam disertai kepalan tangannya yang bergetar hebat, “KAU TIDAK PERLU MENAMPARKU JUGA, KANG SEUNG-YOON! JIKA KAU MEMANG TIDAK PUNYA PACAR, KATAKAN SAJA! DASAR PERJAKA TUA!”

Wajah Tae-Hyun memerah, marah. Pemuda itu langsung menyerobot brown coatnya yang tergeletak di atas kasur. Dengan amarah yang meletup-letup, ia membanting daun pintu flat mereka hingga timbul suara berdebum yang cukup keras. Setidaknya tindakan itu cukup membuat tubuh Seung-Yoon bergidik seperti tersengat listrik sembari mengeluarkan serapahan khusus yang ia rapalkan dengan cepat.

Pemuda Kang itu hanya bisa menghela napas berat. Dijumputnya handuk yang sempat berpapasan dengan wajah Tae-Hyun yang tergeletak di dekat kakinya. Dalam benaknya, terbesit rasa menyesal telah menamparkan telapak tangannya pada bagian wajah pemuda itu. Namun, anggapan itu segera ia tepis begitu mengingat Tae-Hyun mengolok-oloknya karena tidak punya pacar.

“Apa salahnya jika aku tidak punya pacar?” ucapnya bermonolog ria.

Beberapa saat kemudian, sepasang daun telinga Seung-Yoon menangkap teriakan heboh Tae-Hyun memanggil nama Yoo-Jin. Entah apakah Yoo-Jin kekasih keenam belasnya atau Yoo-Jin anak Paman Yang Hyun-Suk –tetangga pemarah yang tinggal tepat di sebelah flat mereka. Seung-Yoon hanya menahan senyum getir mengingat mood Pemuda Nam itu cepat sekali berubah. Bukankah ia sedang marah tadi? Lalu kenapa sekarang ia berteriak-teriak seperti orang gila? Kesimpulannya, Nam Tae-Hyun pernah berubah. Berubah menjadi lebih gila!

“Dasar Nam Tae-Hyun sinting!”

 

–fin.

KANG-NAM ABSURD VIRUS MODE ON! #wkwkwk pecinta duo ini angkat kaki! *eh?

Maapkeun ke-gaje-an saya nulis cerita amburegul kayak begonoh. Soalnya saya lagi flashback masa-masa WIN era dan WINNERTV yang akhirnya mendebutkan Tim A jadi WINNER. Entahlah, Kang-Nam couple jadi favorit saya setelah saya nonton WINNERTV. Roomate yang gak cocok tapi dicocok-cocokin(?) sama member lain #yasalam dan di situ akhirnya saya nyadar kalo WINNER bahkan lebih gila dari iKON. (Soalnya saya lebih dulu nonton M&M daripada WIN ataupun WINNERTV) #wkwkwk. Tapi teteplah, saya syudah kepincut duluan sama iKON sejak M&M era 😉 jadi yap, begitulah #preet p.s : saya suka semuanya koks 😉

Oke, saya tahu ini gaje pake banget. Jadi, mohon senpais jangan ketawain ini fic /siapa lagi yang mau ketawa?/ *tear* mind to give me review at least? So, I will be better for the next fic!

Warm Regards.

VRISBIN