[Vignette] HELP ME!

jinhoon

HELP ME!

Astituidt present! || Vignette ±1.000w || Slice of life

Rating : General

Cast : Kim Jin Woo, Lee Seung Hoon WINNER

Disclaimer : I Just own the storyline.

Summary :

Help me, Hoon!”

Cuaca terik yang sepertinya bisa membakar kulit siapa saja seakan tidak menyurutkan niat JinWoo untuk tetap berdiri di sana. Menyapu pandangan ke sekitar seperti tidak mau sedikit pun terlewatkan oleh satu persatu siswa berseragam SMA yang mulai ramai keluar dari balik pintu gerbang sekolah.

JinWoo menyeka sebentar peluh yang mengucur melewati garis wajahnya. Uh! Jika saja dia tau cuaca di Seoul akan sepanas ini, mungkin jaket berbahan leather yang saat ini dikenakan, sudah berubah menjadi cardigan tipis yang bisa menyerap semua keringat di tubuhnya. Tapi mau bagaimana lagi? Toh dia sudah terlanjur berdiri di sini selama 1 jam. Rasanya terlalu konyol untuk kembali lagi kerumah dan mengganti jaketnya dengan yang lebih nyaman.

“SeungHoon-ah!”pekiknya lantang. Melambaikan tangannya ke salah satu pemuda tinggi yang tampak keluar dari balik gerbang. “Aissshh! Jinjja!” gerutu JinWoo ketika melihat pemuda yang dimaksud hanya melengos saat mendapati dirinya di sana.

Dengan terpaksa, JinWoo menghampiri pemuda itu dengan segera. Dia tidak mau bocah yang selalu menghindarinya itu lolos kali ini.

Ya! Berhenti menghindariku,” kata JinWoo pada SeungHoon yang saat ini sudah berada di hadapannya. “Ayo ikut aku, jasikkiya!” lanjutnya seraya menarik tangan pemuda SMA yang bahkan lebih tinggi darinya itu.

Shireo!”

Ya! Bocah! Ikut aku sebelum kucincang kau hidup-hidup,” tukas JinWoo sarat ancaman, dengan terus saja menunjukkan senyum palsu pada SeungHoon yang sudah membuatnya hilang kesabaran. Berurusan dengan anak SMA memang tidak mudah, mereka terlalu labil.

“T-tap-tapi aku ada belajar kelompok hari ini, j-jadi aku tidak bisa, Hyung,” jawab SeungHoon terbata, memberi jarak dari tubuh JinWoo yang seakan siap memangsanya.

“Tapi aku melihat semua teman sekelasmu sudah pulang tadi? Oh, ayolah Hoon. Aku cuma mau bicara sebentar.”

***

SeungHoon mengesap iced coffeenya lamat-lamat. Sesekali ujung matanya tampak melirik ke arah JinWoo yang masih belum memulai pembicaraan sejak 10 menit yang lalu mereka sampai disini. Hyung yang biasanya selalu menunjukkan senyum polosnya – dan kadang membuat SeungHoon ingin muntah karena dia sama sekali tidak menyukai lelaki berwajah imut yang sudah 5 tahun terakhir menjadi kekasih noonanya – kali ini tampak berbeda. Dan SeungHoon pasti menyadari jika ini semua karena kejadian beberapa minggu yang lalu. Saat dia tidak mengizinkan noonanya untuk menikah.

“Sebenarnya apa yang mau kau bicarakan sih, Hyung? Kalau cuma mau berdiam-diam terus seperti ini, lebih baik aku pulang,” kata SeungHoon yang akhirnya berani membuka suara. Lama-lama dia merasa jengah juga dengan tatapan membunuh JinWoo yang seakan membakar wajahnya.

“Kau pasti sudah tahu apa yang mau ku bicarakan, Hoon.”

“Tahu apa? Kau kan dari tadi diam saja. Mana aku tahu masalahmu denganku.”

JinWoo mendengus kasar. Dia menegakkan posisi duduknya –yang semula kendur – setelah mendengar jawaban polos SeungHoon. Oh ayolah! Tidak mungkin kalau bocah itu tidak tau tentang permasalahan JinWoo dengan noonanya kan?

Ani, bukan begitu maksudku, Hoon. Aku bukan ingin membahas masalahmu denganku. Kita berdua tidak punya masalah. Hanya saja, ini masalahmu dengan noonamu yang entah kenapa aku jadi terlibat di dalamnya.”

Alis mata SeungHoon bertaut. “Apa maksudmu, Hyung?”

“Kau kan, yang melarang noonamu untuk menikah denganku?”

“Uhm-oh, yah, well sebenarnya itu bukan sebuah larangan. Mungkin hanya permintaan untuk menundanya dulu. Ayolah Hyung! Aku masih SMA dan butuh noona dirumah.”

Tiba-tiba JinWoo mengacak surainya frustasi. Wajahnya juga tampak menegang dengan geraman tak jelas yang keluar dari bibirnya. “Kenapa kau harus membahas tentang pernikahan dengan noonamu itu? Wae? Wae? Aissh,” keluh JinWoo seraya memijat keningnya pelan.

SeungHoon yang masih tidak paham dengan reaksi JinWoo hanya bisa memandangnya keheranan. Apa mungkin JinWoo hyung terlalu frustasi karena lamarannya ditolak oleh noona? Atau JinWoo hyung tidak suka dengan dirinya yang terlalu ikut campur hubungan mereka berdua?

“Kau tau? Sudah dua minggu noonamu itu tidak mengangkat teleponku. Bertemu apalagi. Ahhh.. ini gara-gara kau membahas pernikahan, dia jadi marah padaku. Aku masih belum siap menikah, bocah! Omong-omong umurku masih 24 tahun perlu kau tahu.”

SeungHoon menggaruk pucuk kepalanya yang tidak gatal. “Loh, bukannya waktu itu hyung dan noona membahas tentang pernikahan ya?” kata SeungHoon ragu-ragu.

“Pernikahan kepalamu! Aku cuma mengajak noonamu datang ke pernikahan teman kantorku. Dan gara-gara kau membahas pernikahan dengan noonamu, dia jadi uring-uringan padaku karena tidak pernah membahas pernikahan dengannya. Dia mengatakan kalau aku tidak serius berhubungan dengannya dan lalu menghilang begitu saja. Ahhh jinjja ada apa sih dengan fikiran para wanita? Kenapa mereka selalu marah-marah tanpa sebab. It’s driving me crazy!” cerita JinWoo dengan mata berapi-api.

SeungHoon menatap JinWoo yang tampak sangat memelas saat ini. Dia tahu rasa tidak enaknya jika sedang berdebat dengan noonanya ; si bossy yang selalu ingin menang sendiri itu. Sungguh menyedihkan, bahkan calon kepala keluarga yang harusnya menjaga keamanan keluarga pun akhirnya harus kalah dengan sifat egois sang calon istri.

Help me, Hoon. Katakan pada noonamu untuk mengangkat teleponku nanti malam. Atau setidaknya membalas pesanku. Dia bahkan tidak membukakan pintu rumah kemarin. Kau tau? berdebat dengan noonamu benar-benar seperti neraka. Bantu aku ya, Hoon? Akan kubelikan apa saja yang kau minta sebagai gantinya. Okay?” mohon JinWoo seraya memegang tangan SeungHoon penuh harap. Sinar dari mata JinWoo yang mulai redup sangat menandakan jika lelaki itu sudah sangat putus asa. Putus asa menghadapi sifat aneh wanita yang dicintainya.

SeungHoon dengan berhati-hati menyingkirkan tangan JinWoo dari pergelangannya. “Ehm.. Begini, Hyung. Bukannya aku tidak mau membantumu. Tapi aku takut kalau noona malah menyemprotku nantinya. Ahhh.. kau tau sendiri kan bagaimana noonaku kalau sedang mengamuk?” jawab SeungHoon sembari bergidik ngeri “I’m sorry, Hyung. Tetap semangat ya, Hyung! Semoga kau bisa meluluhkan hati noona. Fighting! Aku pulang dulu, bye..”

Dengan cepat SeungHoon meraih tas sekolahnya dan melesat pergi meninggalkan JinWoo yang cuma bisa menatapnya gamang. Tidak percaya jika dia harus melewati semua penderitaan ini selama beberapa minggu lagi.

-fin-

Haiii~ I’m back with the baby lion story.

Sebenernya ini adalah sequel dari ficku yang sebelumnya sih.

Kalo ada yang belum baca, bisa klik ini Don’t Leave

Ahhh maafkan daku yang ngepublish cerita abal-abal ini yeee. Maklum, ini adalah usaha untuk mengurangi writer block yang tak kunjung hilang heuuuu~

By the way, aku masih bingung kasih nama OC yang jadi noonanya hoonie nih wkwkw. Makanya aku cuma tulis nuna nuna aja dari awal tuh 😀 kalo ada yang mau kasih ide nama boleh looh kutunggu sekali 😛

So, mind to review?

17 thoughts on “[Vignette] HELP ME!

  1. As, gue baliknya kelamaan ya? maap ya, As. hahaha.
    coment gue cuma ini, As

    “Pernikahan kepalamu! Aku cuma mengajak noonamu datang ke pernikahan teman kantorku. Dan gara-gara kau membahas pernikahan dengan noonamu, dia jadi uring-uringan padaku karena tidak pernah membahas pernikahan dengannya. Dia mengatakan kalau aku tidak serius berhubungan dengannya dan lalu menghilang begitu saja. Ahhh jinjja ada apa sih dengan fikiran para wanita? Kenapa mereka selalu marah-marah tanpa sebab. It’s driving me crazy!” cerita JinWoo dengan mata berapi-api.”

    mendadak gue #NGAKAK’S, As. hahahaha
    udah itu aja cuap-cuap gue, As. XD

    Like

  2. Kak Asti, cewenya chanu datang nepatin sepot yang tadi eapss :p

    Waks, Jin-Woo Oppa mau nikah? Asemm gigitin bantal. Aduh, abang cimit-cimit gitu mau nikah? omaigat chanu, give me oxygen! #ngarepnya_dicium ahahay, Hoon-kamu-sabaro-yo. Ihee masih setia menunggu koks xD

    Well, kita sama-sama sedang dilanda badai writer’s block yang ganggu banget, kak #huweee T.T jalan cerita udah ada di pikiran, eh ngerangkai diksinya yang susah 😦 wakaka, nasib-nasib. baidewei eniwei baswei, tapi kakak cukup berhasil kok dengan ff ini. Berharap ada lanjutannya waktu Jinu nikah *eh engga ding 🙂

    Review-nya emmm, ada kesalahan sih yang tidak membuat matakuh juling. malah jadinya sueger kalo ngeliat chanu 😉 /abaikan kalimat terakhir/
    yang pertama penggunaan di- kakak udah bener cuman kakak mungkin lagi fokus ngelamunin om jidi waktu nulis “…..dirumah.” hayoo apa yang lupa nih dari kata itu??? *wink*
    Yang kedua kalimat “Ahhh jinjja ada apa sih dengan ‘fikiran’*** para wanita? Kenapa mereka selalu marah-marah tanpa sebab’.’*** It’s driving me crazy!”. Itu yang bener ‘fikiran’ apa ‘pikiran’ ya kak? Kalo menurut buku u-en ku, yang bener tuh ‘pikiran’. Tapi kalo Vris salah, tolong dikoreksi yaw. Dan itu tanda bacanya kurang tepat kali ya bagi Vris. Soalnya kalimatnya diawali sama kata ‘Kenapa’. Jadi mungkin lebih bagus kayak gini :
    “Ahhh jinjja, ada apa sih dengan pikiran para wanita? Kenapa mereka selalu marah-marah tanpa sebab? It’s driving me crazy!” [glek. baca kalimat itu seketika inget masa-masa PMS anak labil kayak aku xD]

    Oke fix, Vris lagi-lagi komen tipe drabble di FF kakak. Mungkin juga udah naik pangkat jadi ficlet -_- yang penting mata kakak jangan sampe juling liat komenan ini dan kemesraan Vris sama Chanu #hueeks #ditabokhanbin. Dan yang terakhir maapkeun ke-sotoy-an adek kakak yang ndablek macam ni. oke?

    Papoyyy~

    Like

    1. Hai Vris thanks ya sudah kembali :*

      Dan, vris. Kayaknya aku gagal deh bawain fic ini huhu secara kamu kayak salah nangkep ceritanya gitu. Jadi ceritanya disini si jinu gamau nukah vris soalnya masih muda. Dan si hoon itu gapapa kok. Kan yang punya masalah itu nunanya sama Jinu hueee~ apa aku yang salah nangkep komenmu ya vria ahuuu maafkan daku kalo begicuuuu 😥

      Untuk reviewnya bener banget, Vris emang aku yang kurang teliti itu hehehe padahal dari fic yang lalu udah diingetin tentang penggunaan ‘di’ yang benar ya tapi teteup ajaa juling ini mata ada yang kelewat huhuhu aku malu cekalii~
      Telimakaci reviewnya ya darla sangat membantu sekalee ini ❤

      Gapapa Vris aku malah seneng baca review yang sudah mencapai panjangnya ficlet ini. Besok-besok jadi Vignette ato Oneshoot yang sampe 5000w gitu gapapa aku senang sekali malah~ /kemudian tangannya Vris jadi keriting kebanyakan ngetik 😀

      Nih kusuruh yoyo maen kerumah Vris karena udah baik hati ngereview fic nunanya yoyo yaaa 😀
      Salam sayang dariku Vris, kutungu comebackmu ❤

      Like

  3. Kak As~
    Ih Jinwoo serem ih, mau cincang Hoon idup-idup XD

    Tuh, kan, kak As kalau bikin ff pasti keren, aku aja gak bisa T.T
    Ih, pokoknya keren lah! Tak mampu berkata-kata aku…

    Kak, nggak mau tau ya, ‘Peek A Boo’ harus cepet dipublish!

    Like

    1. Haha iya tuh muka polos gitu ga pantes baget jadi sok psyco, Ren 😀

      Aahh.. Ren suka gicu deeeh. Aku ini masi abal-abal, Ren. Akupun masih suka kagum-kagum sama tulisanmu juga kok hehehe~

      Ending komennya kenapa bikin baper sih Ren wkwkwk kuusahakan yaaa 😀
      Thanks sudah mampir dan cuap-cuap ya darl ❤

      Like

  4. Asti kembali..
    Waktu liat poster, aku langsung tertarik melihat ada Hyung lines disitu,

    eh, pas baca..
    ternyata ini lanjutan seri fanfic sebelumnya ya -fanfic yg sukses bikin aku meneteskan air mata karena daku lemah ama genre family, huhuhu….

    dan, fanfic ini segar banget! Kenapa segar? Karena ternyata permintaan Hoon kepada noonanya untuk menunda menikah berujung rasa frustasi di Jinwoo gegara dia belum siap. *aku langsung ngakak pas tau itu, oalah! s asti bisa banget nge-twistnya..

    Berharap ada lanjutan sekuel lagi dari seri Hoon-noona (yg belum jelas namanya) – Jinwoo.
    Btw, aku udah suggest nama untuk noona-nya Hoon di komentar sebelumnya ya.. 😉

    Yap, mengalahkan ‘writer block’ itu susah-susah gampang. Kakak terpaksa berimajinasi apapun itu dan mulai menulis random demi mengatasi writer block. Tapi, kakak belum memiliki solusi untuk mengatasi ide stuck, dan seri chapter kakak banyak banget yang masih nge-gantung *lah, kak Aoko curcol! Maafkan daku yg menodai kotak komenmu ini..

    Semangat menulisnya, Asti!!
    Salam peluk untuk Asti ❤ 🙂

    Like

    1. Aah maaf kak aku kembali lagi wehehe pasti dah bosen yaaa keseringan liatin aku nongol terus/sungkem/

      Yep! aku emang sengaja pengen nerusin semua ficku jadi potongan2 sequel yang berkelanjutan kak. Misalnya daragon, Seunghoon-noona-jinwoo, Mino-Emma (OC) dan Yoyo-OC juga wkwkwk. Doakan aku ga sering2 kena writer block ya kak biar bisa sukses bikin sequel2 kisah mereka semuaaa 😀

      Dan aku juga sengaja nge-twist ini. Abisan aku gak bisa ngebayangin deh kalo si polos jinwoo jadi cowo anteng yang mau nikahin anaknya orang. Jadi ya kubikin dia matikuku deh gegara punya pacar yang tukang ngambek begitu kak wkwkwk. Kan lucu kak ngebayangin muka melas plus dongonya jinwoo kalo lagi galau gini 😀

      Heheh kita sehati kak. eh gak kita aja kalik ya semua penulis pasti juga pernah ngalamin. Semangat buat kita kak! dan kutunggu tuh fic berchapter yang masih ngegantung dengan penuh suka cita 😀 fighting kak! 😉

      Terimakasih sudah mampir dan cuap-cuap kak kusayang kamu ❤

      Like

    1. karena marga Hoon itu Lee, bisa diganti jadi Lee Soe Min. atau Lee Chaerin *ini beneran nama kakaknya Hoon lho, aku juga baru tau.. 😀

      Liked by 1 person

        1. ah..aku mau suggest nama untuk noonanya Hoon (berhubung nama Lee Chaerin itu terasosiasi dengan CL), Lee In Ha. 😉

          Like

    2. Lee Seo Min dan Lee In Ha ya? Tar kutanyakan JinWoo dulunya maunya sama sapa. Abisan dari kemaren Jinwoo minta OC yang namanya Asti gitudeh daku kan jadi galau~ /digeplak Tifa sama kak @aokocantabile 😀

      By the way, terimakasih ide indahnya ❤

      Like

      1. Lee Asti?
        serius, kamu mau jadi noona-nya Hoon? jadi, Hoon sendirian kan? Sip, kakak akan mengambil kesempatan itu. Wuakakakak…

        Like

Leave a comment